Berita Viral
Rekam Jejak Mercy Jasinta, Pencetus Petisi Tolak Kompol Cosmas Dipecat Imbas Kasus Affan Sopir Ojol
Inilah rekam jejak Mercy Jasinta, pencetus petisi tolak pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Mercy Jasinta, pencetus petisi tolak pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae.
Kompol Cosmas merupakan Komandan Batalyon (Danyon) Resimen IV Korps Brimob Polri dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Ia dipecat imbas kasus tewasnya driver ojol Affan Kurniawan karena ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.
Terkait petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas, Mercy Jasinta pertama kali membuatnya, Rabu (3/9/2025) lalu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), petisi diartikan (surat) permohonan resmi kepada pemerintah.
"Benar, saya yang membuat petisi “Penolakan Pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae” di Change.org," ucapnya, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.
Menurutnya, petisi tersebut, dilatarbelakangi keputusan PTDH terhadap Comas yang dianggapnya tidak adil.
"Petisi itu lahir dari keprihatinan saya sebagai masyarakat atas keputusan yang dianggap tidak adil terhadap salah satu aparat yang selama ini dinilai berdedikasi dalam menjalankan tugas," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Kakek Jafar Sebatang Kara Tinggal di Makam Rangkah Surabaya, Bertahun-tahun Hidup Tanpa Rumah
Oleh sebab itu, Mercy merasa terpanggil membuat petisi dan menyuarakan aspirasinya.
"Dalam kapasitas saya sebagai pendidik, saya merasa terpanggil untuk menyuarakan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan," kata seorang dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT ini.
"Saya ingin suara masyarakat yang prihatin bisa tersampaikan melalui jalur yang damai dan bermartabat, yaitu lewat dukungan publik," imbuhnya lagi.
Hingga Jumat (5/9/2025) sekira pukul 07.22 WIB, petisi tersebut sudah didukung lebih dari 540 ribu orang.
Petisi telah ditandatangani secara digital sebanyak 154.940 orang di situs change.org.
Berikut isi petisi tersebut.
Kepada Yth.
"Kapolri
Komisi Kode Etik dan Profesi (KKEP) Polri
Pimpinan DPR RI
Masyarakat luas yang peduli pada keadilan
Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah keluarga besar, masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, serta sahabat dan rakyat kecil yang mencintai keadilan. Kami menyatakan sikap menolak keputusan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Kosmas Kaju Gae.
Kompol Kosmas adalah putra Laja – Ngada, sosok yang sejak muda telah mendedikasikan hidupnya untuk bangsa. Beliau telah mengabdi di kepolisian dengan keberanian dan tanggung jawab. Bahkan, pada saat demonstrasi besar di Jakarta, beliau berada di garda terdepan untuk menyelamatkan banyak orang, termasuk pejabat negara. Bagi kami, beliau adalah pahlawan yang mengharumkan nama daerah dan keluarga besar.
Kami tidak menutup mata bahwa ada peristiwa yang kini menjadi sorotan publik. Namun, kami meyakini bahwa hukuman pemecatan adalah sanksi yang terlalu berat dan tidak sebanding dengan seluruh pengabdian yang telah beliau berikan. Masih ada bentuk sanksi lain yang lebih manusiawi, lebih proporsional, tanpa harus meruntuhkan karier dan nama baik seorang putra daerah yang sudah puluhan tahun mengabdi.
Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, kami memohon kepada Kapolri dan KKEP untuk:
Meninjau kembali keputusan pemecatan Kompol Kosmas Kaju Gae.
Memberikan sanksi yang lebih adil dan seimbang, yang tetap memberi ruang untuk rehabilitasi nama baik beliau.
Mendengar suara hati masyarakat kecil dari Laja, Ngada, Flores, yang merasa sangat kehilangan.
Kami percaya Tuhan Maha Adil dan suara rakyat pun patut didengar. Dari Ngada, dari Flores, doa-doa dan tanda tangan kami menjadi saksi bahwa Kompol Kosmas Kaju Gae tetaplah kebanggaan kami, tetaplah pahlawan kami.
Hormat kami,
Masyarakat Ngada – Flores – NTT dan para pendukung keadilan
Siapa sosok Mercy Jasinta?
Mercy Jasinta merupakan alumnus Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur.
Ia sudah dua tahun menjalani profesi sebagai dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Sebelum menjadi dosen, Mercy bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta sebagai HR-GA atau Human Resources (HR) dan General Affairs (GA).
"Saya sudah mengabdi sebagai dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae selama kurang lebih 2 tahun, sejak saya kembali ke Flores setelah sebelumnya berkarier di Jakarta," katanya kepada Tribunnews.com, Jumat (5/9/2025).
Selain itu, Mercy aktif di organisasi Forum Pemuda NTT Jakarta. Ia sempat dipercaya menjabat sebagai Ketua Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menurut Mercy, pengalaman tersebut, membentuk kepeduliannya terhadap isu sosial, keadilan, pemberdayaan, dan perlindungan bagi kelompok rentan.
Di luar organisasi, perempuan asal Ngada, NTT itu rupanya juga aktif menulis.
Sejumlah tulisan pernah dipublikasikan di Kompasiana, platform blog dengan kemasan konten teks, foto, dan video yang sepenuhnya dibuat dan ditayangkan oleh pengguna.
Mercy pun dapat menyuarakan aspirasinya melalui tulisan tersebut.
"Beberapa tulisan saya dipublikasikan di Kompasiana, serta di media sosial pribadi saya."
"Melalui tulisan, saya berusaha menyuarakan berbagai gagasan dan refleksi, baik tentang pendidikan, sosial, maupun isu-isu kemasyarakatan," ungkapnya lagi.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Mercy Jasinta
Kompol Cosmas Kaju Gae
Affan Kurniawan
sopir ojol
ojol dilindas brimob
SURYA.co.id
berita viral
surabaya.tribunnews.com
petisi tolak Kompol Cosmas dipecat
Kisah Kakek Jafar Sebatang Kara Tinggal di Makam Rangkah Surabaya, Bertahun-tahun Hidup Tanpa Rumah |
![]() |
---|
Dukungan untuk Kompol Cosmas, Brimob dalam Tragedi Affan Kurniawan, Muncul Petisi Tolak Pemecatan |
![]() |
---|
Terlanjur Wapres Gibran Digugat Gegara Lulusan SMA di Luar Negeri, Apa Dampaknya Jika Dikabulkan? |
![]() |
---|
Profil Lengkap Rusdi Masse Mappasessu yang Gantikan Ahmad Sahroni di Komisi III, Kekayaan Rp 100 M |
![]() |
---|
Rezeki Nomplok Eko Pria Tulungagung Usai Dituding Jarah Patung Iron Man Sahroni, Banjir Pesanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.