Rekam Jejak Eko Patrio yang Dicopot dari DPR, Politisi asal Nganjuk, Pernah Disiapkan Jadi Menteri

SURYA.co.id - Berikut rekam jejak Eko Patrio yang dicopot dari DPR RI oleh Partai PAN. Ternyata politisi asal Nganjuk, Jawa Timur.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mengambil langkah tegas terhadap dua kadernya di DPR RI, yakni Eko Hendro Purnomo atau yang dikenal sebagai Eko Patrio, serta Surya Utama alias Uya Kuya.

Keduanya dinonaktifkan dari Fraksi PAN DPR RI mulai Senin, 1 September 2025, setelah aksi joget mereka di Gedung DPR menuai kemarahan publik.

“Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI,” ujar Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga, dalam keterangan resmi.

Eko Patriosebelumnya menjadi sorotan setelah video mereka berjoget usai pengumuman kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan tersebar luas di media sosial.

Aksi tersebut dianggap tidak pantas, terutama di tengah situasi ekonomi masyarakat yang masih penuh tantangan.

Tak pelak, gelombang kritik pun bermunculan. Respons keras masyarakat membuat PAN akhirnya menonaktifkan keduanya demi menjaga kepercayaan publik.

Menanggapi kontroversi yang terjadi, Eko sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

Eko Patrio mengunggah video klarifikasi di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (30/8/2025). Dalam rekaman itu, ia tampak bersama rekannya sesama legislator PAN, Sigit Purnomo atau Pasha Ungu.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan saya,” ucapnya.

Baca juga: Rekam Jejak Uya Kuya yang Dicopot dari Anggota DPR RI Usai Rumahnya Dijarah, Imbas Joget saat Sidang

Rekam Jejak Eko Patrio

Dilansir Surya.co.id dari TribunnewsWiki.com, Eko Hendro Purnomo atau dikenal dengan nama Eko Patrio adalah seorang politisi sekaligus selebriti asal Nganjuk, Jawa Timur.

Eko Hendro Purnomo merupakan putra dari pasangan Sumarsono Mulyo dan Sumini, lahir pada 30 Desember 1970.

Eko Hendro Purnomo muncul pertama kali sebagai anggota grup komedian bernama Patrio sehingga membuatnya lebih sering dipanggil dengan Eko Patrio.

Eko Hendro Purnomo menikah dengan sang istri, Viona Rosalina pada 12 Oktover 2001.

Pasangan tersebut dikaruiniai tiga orang anak yaitu Syawal Adrevi Putra Purnomo, Nayla Ayu Adrevi Putri Purnomo, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.

Eko Hendro Purnomo juga merupakan politisi dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Bahkan Eko Hendro Purnomo kembali terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024. 

Baca juga: Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Dinonaktifkan dari DPR RI Imbas Ucapan Tolol Berujung Demo

Pendidikan

Berikut daftar almamater atau pendidikan yang pernah ditembuh oleh Eko Hendro Purnomo :

• Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta (1989 - 1996)
• Sekolah Menengah Atas 18 Siang, Jakarta (1986-1989)
• Sekolah Menengah Pertama 21 Pagi (1983-1986)
• Sekolah Dasar Negeri 03 Pagi (1983-1986) 

Ketika masih SMA Eko Hendro Purnomo membentuk kelompok lawak Sekelompok Bocah Eling (Seboel) dan memenangkan lomba komedian yang diadakan Radio Suara Kejayaan.

Eko Hendro Purnomo mengawali kariernya sebagai komedian secara profesional bersama grup Patrio mengisi acara 'Ngelaba' di TPI (MNCTV).

Grup Patrio adalah kelompok komedian berdiri pada 10 November 1994 dengan anggota Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Muhammad Akri Falaq (Akri Patrio) dan Eddy Soepono (Parto Patrio).

Selain aktif menjadi komedian, Eko Hendro Purnomo juga kerap menjadi presenter atau pengisi acara dan penyiar radio.

Eko Hendro Purnomo juga merintis usaha dengan mendirikan Rumah Produksi Komando, dan Komando Media Televisi. 

Eko memulai karir politik pada 2005 dengan menjadi bagian dari organisasi perkumpulan dan asosiasi pekerja seni dan produser acara televisi.  

Eko Hendro Purnomo pernah menjadi Ketua Bidang di Persatuan Seniman Komedi Indonesia sejak 2005.

Eko Patrio juga merupakan Ketua Bidang Acara di Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) sejak 2007.  

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 Eko Hendro Purnomo bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk daerah Nganjuk, Jawa Timur.  

Baca juga: Sumber Kekayaan Ahmad Sahroni yang Dinonaktifkan dari DPR RI, Ternyata Masih Punya Bisnis BBM Kapal

Eko Hendro Purnomo kemudian terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014 dan ditempatkan di Komisi X. 

Eko Hendro Purnomo kembali terpilih menjadi Angota DPR RI periode 2014-2019.

Pada periode tersebut Eko Hendro Purnomo ditempatkan di Komisi IV DPR RI.

Eko Hendro Purnomo kembali terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024 yang dilantik pada 1 Oktober 2019. 

Eko Hendro Purnomo diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan sebanyak 104.564 suara sah.

Ketika pencalonan ketiga kalinya tersebut Eko Hendro Purnomo memiliki motivasi yaitu prioritas utama agar bermanfaat untuk orang banyak.

Pernah Disiapkan Jadi Menteri

Sebelumnya, Kabar Eko Patrio tengah disiapkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk jadi menteri ditegaskan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Partaonan Daulay.

Alasannya, lantaran Eko Patrio merupakan seorang politikus senior. Ia sudah tiga periode berada di DPR.

Kini, di periode keempat, kata Saleh, Eko Patrio terpilih lagi.

Maka dari itu, dari sisi pengalaman, Saleh berpandangan Eko Patrio pantas dan mumpuni jadi menteri.

"Kalau dari sisi kepemimpinan, Mas Eko sangat baik. Di dunia bisnis, tidak diragukan lagi. Sampai sekarang, bisnisnya di dunia entertaiment berjalan dengan baik. Pergaulannya sangat luas," jelas Saleh.

Kemudian, di PAN sendiri, Eko Patrio disebut menorehkan prestasi yang sangat baik.

Saleh mengatakan, Eko Patrio berhasil memimpin PAN untuk meraih 10 kursi DPRD DKI dan 3 kursi DPR RI sebagai Ketua DPW PAN Jakarta.

"Soal kabinet tadi, kan pasti ada posisi di mana Mas Eko sangat menguasai. Nah, apakah posisi itu ditawarkan ke PAN? Kita tunggu saja. Tidak usah terburu-buru," katanya.

Kendati begitu, ia belum mengetahui posisi menteri apa yang akan diberikan Prabowo kepada PAN.

"Politik itu dinamis. Penyusunan kabinet masih dalam proses. Partai-partai pendukung belum mengetahui posisi yang ditawarkan. Masih menunggu komposisi yang mungkin sedang difinalisasi," ujar Saleh, Minggu (5/5/2024).

"Dalam konteks itu, PAN belum tahu secara khusus apa posisi yang akan diamanahkan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id