BI Jatim Mulai Rangkaian JCFF 2025 dengan Business Matching Bertransaksi Rp55,8 Miliar

BI Jatim memulai rangkaian kegiatan Java Coffee & Flavors Fest (JFCC) 2025, Sabtu (23/8/2025).

|
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
JCFF 2025 - Kepala BI KPw Jatim, Ibrahim (ketiga dari kiri) bersama para Deputi dan perwakilan perbankan saat membuka JCFF 2025 di kawasan Kota Lama Surabaya, Sabtu (23/8/2025). Kegiatan JCFF akan berlangsung hingga Senin (25/8/2025). 

Sejarah mencatat, kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia oleh seorang penggembala yang melihat kambingnya lebih lincah setelah memakan biji kopi.

Dari sana, kopi menyebar ke Yaman, Timur Tengah, hingga akhirnya Belanda membawa bibit kopi ke Jawa dan Sumatra.

Perjalanan sejarah ini menjadi fondasi penting bagaimana kopi akhirnya masuk dalam denyut kehidupan masyarakat Indonesia.

Tak hanya sebagai komoditas perdagangan, kopi kini telah menjelma menjadi gaya hidup modern.

“Kopi itu kan sudah lama menjadi lifestyle. Kita ingat dulu ada film Filosofi Kopi yang membuat generasi muda kemudian mengenal lebih dekat dengan kopi, lalu bermunculan café-café kekinian, dan viral. Itu terus berlanjut sampai sekarang,” terang Ibrahim.

Indonesia kini masuk jajaran lima besar produsen kopi dunia, bersanding dengan Brazil, Vietnam, Kolombia, dan Ethiopia.

Bahkan, momentum semakin berpihak pada Indonesia ketika produksi kopi Vietnam sempat terganggu akibat iklim dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan durian.

Kondisi itu membuat pasokan kopi dunia berkurang dan harga naik, peluang yang bisa dimanfaatkan oleh petani dalam negeri.

Khusus Jatim kontribusi kopi sangat signifikan.

Hampir separuh produksi kopi nasional berasal dari provinsi ini.

Daerah seperti Trawas di Mojokerto menjadi contoh bagaimana kopi lokal menghadirkan kekhasan rasa dan cerita.

Banyak petani di wilayah tersebut mengolah kopi dengan metode beragam, mulai dari full wash hingga semi wash, menciptakan pengalaman unik bagi para penikmatnya.

Selain kopi, Jatim juga dikenal sebagai pusat komoditas pangan strategis.

Produksi padi, telur, daging, bawang merah, cabai, hingga cokelat dan rempah menjadi tulang punggung pasokan nasional.

Untuk itu, dalam gelaran JCFF kali ini, BI Jatim juga menghadirkan komoditas coklat dan  rempah-rempah untuk diperdagangkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved