Berita Viral

Kelakuan Immanuel Ebenezer Gertak 3 Perusahaan Diungkit Usai Terjaring OTT KPK, Ada Jan Hwa Diana

Aksi Immanuel Ebenezer marahi pengusaha kembali diungkit setelah dia terjaring OTT KPK. Ada Jan Hwa Diana di Surabaya.

Editor: Musahadah
SURYA.co.id/Nuraini Faiq
TERJARING OTT KPK - Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer saat mendatangi perusahaan UD Sentoso Seal milik Jan Hwa Diana di Margomulyo, Surabaya, Kamis (17/4/2025). Terbaru, Immanuel Ebenezer terjaring OTT KPK pada Rabu (20/8/2025). 

Ditemui usai pertemuan, Noel mengaku tidak dihargai. 

"Tidak kooperatif. Kita sebagai negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai," kesal Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.

2. Marah dicueki karyawan

PENAHANAN IJAZAH - (kiri) Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan, saat sidak kedua di perusahaan Sanel Tour and Travel Pekanbaru, Riau, Rabu (14/5/2025). Sidak perdana dilakukan Rabu (23/4/2025).(kanan)
PENAHANAN IJAZAH - (kiri) Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan, saat sidak kedua di perusahaan Sanel Tour and Travel Pekanbaru, Riau, Rabu (14/5/2025). Sidak perdana dilakukan Rabu (23/4/2025).(kanan) (Kolase KOMPAS.COM/IDON)

Immanuel Ebenezer viral saat marah-marah di kantor perusahaan penyedia jasa travel di Pekanbaru, Riau.  

Immanuel Ebenezer marah saat dicuaki salah satu pimpinan perusahaan yang ia datangi.

Saat itu Immanuel Ebenezer turun sidak salah satu perusahaan penahan ijazah.

Immanuel atau yang akrab disapa Noel itu emosi karena dicueki pihak perusahaan.

Ia sampai berkali-kali menegaskan bahwa dirinya merupakan wakil menteri karena merasa tidak dihargai oleh perusahaan.

Adapun sidak tersebut dilakukan di salah satu perusahaan tour and travel di Pekanbarum Riau pada Rabu (23/4).

"Mas, saya wakil menteri," ujar Noel dengan nada tinggi kepada karyawan yang terus fokus pada layar komputer.

3. Marah dengar karyawan disebut goblok

Immanuel Ebenezer melakukan sidak ke kantor PT Virtus Facility Services di Jakarta.

Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti laporan penahanan ijazah milik dua eks karyawan.

Laporan disampaikan setelah dua mantan karyawan mengaku ijazah mereka ditahan sejak 2017.

Mereka sudah berkali-kali meminta ijazah dikembalikan, tetapi perusahaan tak merespons.

Sidak berlangsung Selasa (17/6/2025) dan disiarkan lewat akun TikTok resmi Noel, @immanuelebenezerofficial.

Dalam kunjungan itu, Noel bertemu dengan pimpinan perusahaan, Houtman Simanjuntak.

Ia memperkenalkan diri dan langsung meminta ijazah dua karyawan segera dikembalikan.

"Saya Wamenaker Immanuel Ebenezer. Saya kemari terkait ada laporan penahanan ijazah sejak 2017. Penahanan ijazah itu bisa kita kenakan pasal penggelapan. Kita berharap dipulangkan ijazahnya dan tidak ada praktik penahanan," tegas Noel.

Houtman menyampaikan sejumlah alasan terkait penahanan ijazah.

Salah satunya menyangkut pelatihan kerja yang menurutnya butuh biaya tambahan.

"Bapak adalah politisi, kurang mengerti kedalaman bisnis. Kalau mau perbaiki iklim tenaga kerja harus perbaiki ekonomi dulu," kata Houtman.

Ia bahkan menyebut mantan karyawannya sebagai orang "goblok" dan tidak punya keterampilan.

"Kami pekerjakan orang-orang yang grassroot, mereka-mereka yang sudah putus asa. Kami berikan mereka tempat, kesempatan. Dan mereka tidak langsung bekerja," ujar Houtman.

"Mereka ini, pertama, mereka ini goblok, tidak bisa kerja apa-apa.

Di hadapan klien mereka ini goblok Pak," lanjutnya.

Pernyataan itu membuat Noel langsung bereaksi.

Ia menegur keras Houtman yang merendahkan eks karyawan.

"Ya enggak usah pakai kata goblok begitu. Bapak cabut dulu kata goblok itu," katanya.

Noel menegaskan, kedatangannya hanya untuk meminta ijazah segera dikembalikan.

Houtman justru menyalahkan sidak mendadak yang membuatnya terkejut.

Ia juga menyebut tugas Wamenaker seharusnya bukan menagih ijazah, tetapi memperbaiki iklim ketenagakerjaan.

"Substansinya mereka ingin dapat haknya. Maka dikembalikan Pak (ijazah). Dari 2017, problem mereka minta haknya tapi tidak pernah dilayani. Pulangkan," kata Noel.

"Kalau bapak ingin perbaiki iklim ketenagakerjaan ini mesti dilihat dari dua sisi. Pemerintah tidak mau mengakui alasan sebenarnya kenapa ekonomi Indonesia turun," balas Houtman.

Noel menawarkan langsung menebus ijazah jika itu solusi terbaik.

"Bapak jangan buang-buang waktu, kita mau ijazah dikembalikan. Hargai saja usaha saya. Kita tidak minta uang, tidak minta saham. Kapasitas saya ke sini agar menegaskan kami bukan sebagai pemeras seperti ormas-ormas," ucap Noel.

Ia pun memutuskan menebus langsung ijazah yang ditahan.

"Sudah saya yang bayar. Berapa?, saya bayar," katanya.

Perusahaan tetap berkelit. Mereka berdalih perlu memeriksa data lebih dulu.

Noel akhirnya mengeluarkan uang tunai.

Karena tak cukup, ia meminta para pengawas ketenagakerjaan yang ikut sidak ikut membantu.

Beberapa orang menyumbang Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Noel lalu mentransfer Rp 7 juta ke rekening perusahaan. Ijazah dua eks karyawan akhirnya dikembalikan.

Bukti pelunasan juga diterima. Namun, Noel kecewa setelah mendengar uang itu akan disetor ke polisi.

"Dikatakan 'Duit itu buat polisi, institusi negara juga lho'. Artinya perusahaan ini sudah merendahkan aturan negara, merendahkan negara dan merendahkan warga negara," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sidak Penahanan Ijazah, Wamenaker Marah Dengar Bos Hina Karyawan "

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved