Berita Viral

Kelakuan Immanuel Ebenezer Gertak 3 Perusahaan Diungkit Usai Terjaring OTT KPK, Ada Jan Hwa Diana

Aksi Immanuel Ebenezer marahi pengusaha kembali diungkit setelah dia terjaring OTT KPK. Ada Jan Hwa Diana di Surabaya.

Editor: Musahadah
SURYA.co.id/Nuraini Faiq
TERJARING OTT KPK - Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer saat mendatangi perusahaan UD Sentoso Seal milik Jan Hwa Diana di Margomulyo, Surabaya, Kamis (17/4/2025). Terbaru, Immanuel Ebenezer terjaring OTT KPK pada Rabu (20/8/2025). 

SURYA.CO.ID - Aksi Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer yang marah-marah saat sidak ke sejumlah perusahaan kembali diungkit setelah dia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Immanuel Ebenezer terjaring OTT KPK terkait kasus pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Kabar penangkapan Noel-panggilan Immanuel Ebenezer dibenarkan Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dihubungi, Kamis (21/8/2025).

“(Wamenaker Immanuel Ebenezer) Sudah (di Gedung Merah Putih),” kata Fitroh. 

Fitroh menyebutkan, ada 10 orang yang dicokok dalam OTT di Jakarta pada Rabu malam. 

Baca juga: Harta Kekayaan Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Kena OTT KPK, Pernah Tebus Ijazah Pakai Uang Pribadi

KPK juga menyita sejumlah uang, puluhan mobil, dan motor merek Ducati dalam operasi tersebut.  

"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," kata Fitroh kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (21/8/2025).

Aset-aset tersebut diamankan sebagai barang bukti dalam dugaan kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diduga melibatkan Wamenaker.

"Benar," ujar Fitroh saat mengonfirmasi OTT terhadap pejabat yang akrab disapa Noel tersebut di Jakarta.

Menurutnya, operasi senyap ini digelar terkait dugaan tindak pidana pemerasan. 

"(Dugaan) pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3," jelasnya.

Selain Wamenaker, tim penindakan KPK turut mengamankan sekitar 20 orang lainnya, termasuk seorang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan dan pihak-pihak lain yang diduga terlibat.

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Immanuel Ebenezer dan para pihak yang ditangkap. 

Keterangan resmi mengenai konstruksi perkara dan detail barang bukti yang disita akan diumumkan dalam konferensi pers lebih lanjut.

Di bagian lain, sejumlah sikap Noel terhadap para pengusaha kembali diungkap, imni beberapa diantaranya: 

  1. Gertak meja Jan Hwa Diana

Immanuel Ebenezer mendatangi gudang Jan Hwa Diana di Margorejo, Surabaya setelah mendapat laporan dari Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengenai penahanan ijazah karyawan pada 16 April 2025.

Noel yang datang menggunakan mobil Alphard hitam nopol RI 24 datang mengenakan seragam dinas lengkap, sekira pukul 12.30 WIB ditemani Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.

Turut hadir dalam sidak tersebut dari pihak Polrestabes Surabaya, DPRD Kota Surabaya dan DPRD Jawa Timur. 

Namun, pertemuan yang mendapat penjagaan aparat keamanan itu tidak membuahkan hasil. 

Wamenaker Immanuel Ebenezer justru marah karena perlakuan pihak Jan Hwa Diana

Hal ini dipicu ulah Diana yang ngotot tidak mengenal eks karyawan yang mengaku ditahan ijazahnya. 

Bahkan, Diana menolak jika mereka adalah bekas karyawannya. 

Diana juga berbohong soal Vero, bagian HRD yang mengurusi karyawan.

Diana mengatakan Vero telah resign alias keluar dari perusahaannya. 

Namun hal ini tidak membuat Noel langsung percaya. 

Dia meminta petugasnya untuk mencari keberadaan Vero di sekitar lokasi perusahaan. 

Ternyata, Vero ada di ruangan lain perusahaan ini. 

Vero pun dihadirkan di pertemuan tersebut.

Melihat hal ini, Diana kembali berkilah.

Dia beralasan Vero sudah resign, tapi masih diperbolehkan berkunjung ke perusahaan. 

"Pak, kalau Veronica nya sudah resign, gak boleh main-main kesini. Boleh kan?," elaknya.

Melihat Diana yang terus-terusan mengelak, dari pihak polrestabes Surabaya angkat suara. 

Dia menanyakan tentang alasannya berbohong mengenai Veronica, namun lagi-lagi Diana mengelak.

"Saya sudah ngomong, dia sudah resign., saya gak mau melibatkan pihak lailn," jawab Diana. 

Sama halnya dengan DIana, Veronica yang ditanya juga memilih aman dengan menyebut tidak memiliki wewenang untuk menjawab soal ijazah karyawan. 

"Oke, tapi saya gak ada hak untuk menjawab, saya serahkan ke bu Diana" 

Melihat hal itu, Noel emosi.

"Ini polisi lho, saya negara lho. Saya bisa memaksa lho," kata Noel sambil gebrak meja. 

"Anda bohong tadi," tuding Noel kepada Diana. 

"Enggak pak, saya kok jadi takut ya," jawab Diana dengan santai. 

Perkataan Diana kembali membuat Noel emosi.  

"Kok takut ini, banyak orang, aneh. Kita cuma minta ijazah karyawan yang ditahan lho," kata Noel. 

Karena Diana dan Vero terus ngeyel, Noel akhirnya menyanggupi membayar ijazah yang ditahan itu dengan uangnya, namun Diana dan Vero tak bergeming. 

Keduanya bersikukuh tak ada penahanan ijazah. 

Karena tak ada titik temu, akhirnya baik Noel maupun perwakilan polisi dan Armuji sepakat menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. 

Ditemui usai pertemuan, Noel mengaku tidak dihargai. 

"Tidak kooperatif. Kita sebagai negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai," kesal Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.

2. Marah dicueki karyawan

PENAHANAN IJAZAH - (kiri) Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan, saat sidak kedua di perusahaan Sanel Tour and Travel Pekanbaru, Riau, Rabu (14/5/2025). Sidak perdana dilakukan Rabu (23/4/2025).(kanan)
PENAHANAN IJAZAH - (kiri) Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan, saat sidak kedua di perusahaan Sanel Tour and Travel Pekanbaru, Riau, Rabu (14/5/2025). Sidak perdana dilakukan Rabu (23/4/2025).(kanan) (Kolase KOMPAS.COM/IDON)

Immanuel Ebenezer viral saat marah-marah di kantor perusahaan penyedia jasa travel di Pekanbaru, Riau.  

Immanuel Ebenezer marah saat dicuaki salah satu pimpinan perusahaan yang ia datangi.

Saat itu Immanuel Ebenezer turun sidak salah satu perusahaan penahan ijazah.

Immanuel atau yang akrab disapa Noel itu emosi karena dicueki pihak perusahaan.

Ia sampai berkali-kali menegaskan bahwa dirinya merupakan wakil menteri karena merasa tidak dihargai oleh perusahaan.

Adapun sidak tersebut dilakukan di salah satu perusahaan tour and travel di Pekanbarum Riau pada Rabu (23/4).

"Mas, saya wakil menteri," ujar Noel dengan nada tinggi kepada karyawan yang terus fokus pada layar komputer.

3. Marah dengar karyawan disebut goblok

Immanuel Ebenezer melakukan sidak ke kantor PT Virtus Facility Services di Jakarta.

Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti laporan penahanan ijazah milik dua eks karyawan.

Laporan disampaikan setelah dua mantan karyawan mengaku ijazah mereka ditahan sejak 2017.

Mereka sudah berkali-kali meminta ijazah dikembalikan, tetapi perusahaan tak merespons.

Sidak berlangsung Selasa (17/6/2025) dan disiarkan lewat akun TikTok resmi Noel, @immanuelebenezerofficial.

Dalam kunjungan itu, Noel bertemu dengan pimpinan perusahaan, Houtman Simanjuntak.

Ia memperkenalkan diri dan langsung meminta ijazah dua karyawan segera dikembalikan.

"Saya Wamenaker Immanuel Ebenezer. Saya kemari terkait ada laporan penahanan ijazah sejak 2017. Penahanan ijazah itu bisa kita kenakan pasal penggelapan. Kita berharap dipulangkan ijazahnya dan tidak ada praktik penahanan," tegas Noel.

Houtman menyampaikan sejumlah alasan terkait penahanan ijazah.

Salah satunya menyangkut pelatihan kerja yang menurutnya butuh biaya tambahan.

"Bapak adalah politisi, kurang mengerti kedalaman bisnis. Kalau mau perbaiki iklim tenaga kerja harus perbaiki ekonomi dulu," kata Houtman.

Ia bahkan menyebut mantan karyawannya sebagai orang "goblok" dan tidak punya keterampilan.

"Kami pekerjakan orang-orang yang grassroot, mereka-mereka yang sudah putus asa. Kami berikan mereka tempat, kesempatan. Dan mereka tidak langsung bekerja," ujar Houtman.

"Mereka ini, pertama, mereka ini goblok, tidak bisa kerja apa-apa.

Di hadapan klien mereka ini goblok Pak," lanjutnya.

Pernyataan itu membuat Noel langsung bereaksi.

Ia menegur keras Houtman yang merendahkan eks karyawan.

"Ya enggak usah pakai kata goblok begitu. Bapak cabut dulu kata goblok itu," katanya.

Noel menegaskan, kedatangannya hanya untuk meminta ijazah segera dikembalikan.

Houtman justru menyalahkan sidak mendadak yang membuatnya terkejut.

Ia juga menyebut tugas Wamenaker seharusnya bukan menagih ijazah, tetapi memperbaiki iklim ketenagakerjaan.

"Substansinya mereka ingin dapat haknya. Maka dikembalikan Pak (ijazah). Dari 2017, problem mereka minta haknya tapi tidak pernah dilayani. Pulangkan," kata Noel.

"Kalau bapak ingin perbaiki iklim ketenagakerjaan ini mesti dilihat dari dua sisi. Pemerintah tidak mau mengakui alasan sebenarnya kenapa ekonomi Indonesia turun," balas Houtman.

Noel menawarkan langsung menebus ijazah jika itu solusi terbaik.

"Bapak jangan buang-buang waktu, kita mau ijazah dikembalikan. Hargai saja usaha saya. Kita tidak minta uang, tidak minta saham. Kapasitas saya ke sini agar menegaskan kami bukan sebagai pemeras seperti ormas-ormas," ucap Noel.

Ia pun memutuskan menebus langsung ijazah yang ditahan.

"Sudah saya yang bayar. Berapa?, saya bayar," katanya.

Perusahaan tetap berkelit. Mereka berdalih perlu memeriksa data lebih dulu.

Noel akhirnya mengeluarkan uang tunai.

Karena tak cukup, ia meminta para pengawas ketenagakerjaan yang ikut sidak ikut membantu.

Beberapa orang menyumbang Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Noel lalu mentransfer Rp 7 juta ke rekening perusahaan. Ijazah dua eks karyawan akhirnya dikembalikan.

Bukti pelunasan juga diterima. Namun, Noel kecewa setelah mendengar uang itu akan disetor ke polisi.

"Dikatakan 'Duit itu buat polisi, institusi negara juga lho'. Artinya perusahaan ini sudah merendahkan aturan negara, merendahkan negara dan merendahkan warga negara," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sidak Penahanan Ijazah, Wamenaker Marah Dengar Bos Hina Karyawan "

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved