Kisah Di Balik Inseminasi Di Jember, Jufri Mengaku Sering Ditendang Saat Sapi Sedang Birahi
"Kalau ditendang dari belakang sudah sering. Ada mungkin 10 kali khususnya ketika awal menjadi petugas suntik sapi," tutur Jufriadi.
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
Ringkasan Berita:
- Para dokter hewan kerap menjadi sasaran tendangan sapi ketika melakukan inseminasi buatan atau kawin suntik.
- Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan memasukkan sperma sapi jantan ke kemaluan sapi betina yang sudah masa kawin.
- Sapi betina menjadi agresif ketika memasuki masa kawin sehingga dokter hewan harus berhati-hati saat melaksanakan proses inseminasi.
SURYA.CO.ID, JEMBER - Ada kisah menarik di tengah kegiatan gerakan serempak layanan inseminasi buatan untuk ternak sapi di City Forest Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (24/11/2024).
Seperti dituturkan Jufriadi, salah satu dokter hewan yang mengaku sering 'disakiti' sapi yang ditanganinya untuk inseminasi atau kawin suntik.
Dokter hewan asal Kabupaten Sumenep itu membawa jarum suntik berisi sperma pejantan, untuk dimasukkan ke kemaluan sapi betina dalam proses inseminasi.
Jufriadi mengaku selama 15 tahun menekuni profesi dokter kawin suntik hewan, sudah sering kali ditendang oleh sapi-sapi saat menjalankan tugas.
"Kalau ditendang dari belakang sudah sering. Ada mungkin 10 kali khususnya ketika awal menjadi petugas suntik sapi," tutur Jufriadi.
Sapi tersebut mengunakan melalui kaki belakangnya untuk menendang petugas, ketika hendak disuntik kawin. Rata-rata jenis ternak betina masih dara. "Rata-rata sapinya memang nakal, dara biasanya, karena pertama dikawinkan," ucap Jufri.
Mengingat hal tersebut terkadang memang kharakter sapinya, kata Jufri, meskipun diikat tali bagian depan dan belakang tatap saja berontak.
"Meskipun sudah pakai tali itu, tetap saja menendang. Kalau sapi normal, tidak akan seperti itu, tetap tenang," imbuhnya.
Menurutnya, banyak cara mengatasi sapi memberontak saat dikawin suntik. Bisanya, petugas mengelus kepala ternak bahkan sampai diikat. "Cara menenangkannya bisa dielus, diraba atau bisa juga diikat langsung," kata Jufri.
Beruntung selama di tendang sapi, Jufri tidak pernah mengalami cedera serius, hanya lecet biasa. "Walaupun kadang agak nyeri juga, karena setiap petugas selalu pakai pengaman saat kawin menyuntik sapi," imbuhnya.
Ia menjelaskan untuk bisa kawin suntik ternak berhasil, petugas harus memastikan betina yang jadi target harus sudah birahi.
"Kalau sudah birahi baru disuntik pakai inseminasi buatan. Kalau sampel sperma pejantan saya ambil dari Singosari Malang," imbuh Jufri.
Ciri-ciri sapi betina sudah birahi, Jufri mengungkapan, bagian kemaluannya mengeluarkan lendir, serta memanjat manjat.
"Kalau sudah birahi, baru memasukan sperma pejantan melalui jarum khusus. Penyuntikannya cukup cepat, ketika sudah 15 detik jarum harus dicabut," paparnya. *****
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/dokter-sapi-Jember.jpg)