Mengukuhkan Identitas Di Ranah Nasional, Batik Kediri Didorong Menjadi Buah Tangan Wajib Wisatawan

Suami dari Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito ini optimistis batik Kediri dapat menembus pasar nasional. 

Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
Humas Pemkab Kediri
IKON BANGSA - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana tampil dalam Kediri Fashion Batik Festival (KFBF) 2024 di Simpang Lima Gumul. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Kabupaten Kediri dikenal sebagai salah satu daerah tertua di Indonesia yang memiliki sebutan Bumi Panjalu.

Selain sarat sejarah, Kediri juga memiliki wastra batik dengan ragam motif khas, seperti gringsing, lidah api, padma, tunjung, hingga panji. 

Motif-motif itu menguatkan identitas budaya daerah yang selama ini diusung melalui tagline #Kediri Berbudaya. 

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana terus mendorong pelestarian batik sebagai kekayaan lokal selama masa kepemimpinannya. 

Berbagai langkah dilakukan untuk memajukan batik Kediri, mulai dari pematenan motif batik hingga penyelenggaraan rutin Kediri Fashion Batik Festival (KFBF) sebagai ajang promosi dan pengenalan keindahan batik kepada masyarakat luas.

Dukungan dari pemda turut memacu semangat para pelaku industri kreatif. Perajin batik, desainer, hingga penjahit lokal kini lebih percaya diri menyuguhkan batik Kediri dalam balutan fesyen yang modern, elegan, sekaligus tetap mempertahankan nilai tradisi.

Bertepatan peringatan Hari Batik Nasional 2025, Mas Dhito - sapaan akrab Bupati Kediri - menyampaikan harapannya agar pelaku industri batik di Kediri mampu menjaga keaslian dan kualitas wastra daerah.

"Terutama bagi para perajin batik dan penjahit harus bisa menjaga kualitas, mutu dari motif batik tersebut, karena batik itu kalau dijahit pasti harus nyambung gambarnya," pesan Mas Dhito, Kamis (2/10/2025).

Suami dari Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito ini optimistis batik Kediri dapat menembus pasar nasional. 

Ia melihat perkembangan fesyen batik kini semakin luas, tidak hanya untuk kalangan dewasa atau acara resmi, tetapi juga sudah merambah ke generasi muda dan gaya hidup sehari-hari.

Batik, lanjutnya bukan lagi sekadar pakaian tradisional, melainkan sudah menjadi tren fesyen modern. Dengan desain inovatif dan beragam, batik kini dapat dikenakan di berbagai kesempatan tanpa kehilangan identitas budayanya.

Tidak hanya itu, dengan kekayaan motif yang dimiliki, Mas Dhito berharap batik Kediri dapat menjadi salah satu ikon khas daerah. 

Ia menekankan, batik harus bisa menjadi buah tangan yang wajib dicari oleh siapa pun yang datang berkunjung ke Kabupaten Kediri.

"Saya punya harapan, proses demi proses telah kita jalani, inovasi demi inovasi kita jalani untuk apa, mencari sebuah ikon. Kalau orang datang ke Kediri, saya harus cari batik," ungkapnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved