Makan Bergizi Gratis
Diduga Tak Suka Makanan MBG, 4 Siswa SD Kedukbembem Lamongan Mual dan Muntah
Dua siswa muntah dan dilarikan ke Puskesmas Mantup, tak lama berselang dua siswa lainnya menyusul dengan keluhan mual
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Empat dari 25 siswa SDN Kedukbembem, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menjalani observasi selama satu jam di Puskesmas Mantup, Rabu (1/10/2025).
Kondisi tersebut terjadi saat hendak menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).
Dua siswa muntah dan dilarikan ke Puskesmas Mantup, tak lama berselang dua siswa lainnya menyusul dengan keluhan mual.
Dokter piket Puskesmas Mantup, Dokter Mita menjelaskan, kondisi yang dialami para siswa tidak bisa dikatakan sebagai keracunan.
"Yang perlu digaris bawahi bahwa keracunan itu harus sudah makan dan proses pencernaan lalu mengalami tanda, lalu disampling dan ada hasilnya," kata dr. Mita saat ditemui SURYA, Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Ini Langkah Dinas Kesehatan Banyuwangi Antisipasi Kasus Keracunan MBG
Diuraikan, kronologis kejadian dua anak datang dan mengaku muntah habis makan MBG.
"Kami periksa kedua anak tersebut, anak pertama mengaku badan panas, pusing dan mual sedikit. Pertama mengaku muntah tapi setelah ditanya berkali-kali bilangnya cuma mual," katanya.
Menurut pengakuan siswa, mereka hanya makan sedikit dari menu MBG yakni tahu dan lauknya ayam suwir.
Baca juga: Penampakan Menu Spageti di Progam MBG Diduga Bikin Puluhan Siswa SD keracunan
Dari pemeriksaan temperatur suhu badan 37 derajat celcius, yang berarti belum bisa dikatakan demam.
Siswa kedua dengan keluhan yang sama, tidak ada tanda-tanda keracunan. Kemudian ada dua lagi yang datang, mereka ini mengatakan muntah sebanyak tiga kali.
Para siswa tersebut juga tidak mengalami demam. "Kemudian saya periksa anak kedua keluhannya sama tapi tidak muntah hanya mual, keduanya aman tidak ada tanda-tanda keracunan," katanya.
Pada saat itu, pihak Puskesmas menanyakan perihal kejadian apakah ada anak yang mengalami kondisi serupa.
"Ternyata ada dua orang anak lagi dibawa ke Puskesmas, katanya muntah sebanyak 3 kali kemudian juga dilakukan observasi," ujarnya.
Baca juga: Respons Pemkab Tuban Terkait Kasus Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Palang
Kemudian saat diperiksa, siswa tersebut mengaku muntah tapi belum makan hanya membuka paket MBG.
"Saya coba makan tapi mua, akhirnya anak minum susunya saja, tapi terus mual sampai ke Puskesmas," katanya.
Dari hasil observasi selama satu jam, keempat anak tidak terdapat tanda kegawatdaruratan yang menunjukan tanda-tanda keracunan.
"Jadi kita disini sebagai dokter menyimpulkan 75 persen anak ini tidak keracunan tapi dia tidak suka dengan makanannya karena baru dibuka saja dia sudah muntah, mual," katanya.
Sedang 25 persennya, lanjut Mita, itu nanti kalau siswa ini mengalami keluhan lagi akan diobservasi ulang secara mendalam apakah ada unsur kasus keracunan.
"Disimpulkan karena tidak suka makanannya," katanya.
Pasien sudah diobati disesuaikan berat badan dan dosisnya. "Kondisi klinisnya bagus," kata Mita seraya menambahkan, jika pasien kemudian dipulangkan.
Ditanya soal Lab, dokter jaga, dr Indah Rahmawati S.W menegaskan, soal lab nantinya dengan dinas kesehatan. "Kita menangani kegawatannya dulu," tandasnya.
Sementara itu, Camat Mantup, Suwanto menjelaskan, MBG di SDN Kedukbembem baru berjalan sepekan. Total ada 25 siswa yang menerima MBG, dan yang mengalami mual muntah ada 4 siswa.
"Ya saya mengira tidak terbiasa karena sayurnya tadi dari pokcoi, dan anak-anak ini tidak terlalu familiar dengan aroma maupun rasa sayur pokcoi," ungkapnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ini Langkah Dinas Kesehatan Banyuwangi Antisipasi Kasus Keracunan MBG |
![]() |
---|
Ada Satgas MBG di Kota Surabaya, Ini Respon Ketua Komisi A DPRD |
![]() |
---|
SPPG Panen Resto Tulungagung Berhenti Beroperasi, Ribuan Siswa Tak Dapat MBG |
![]() |
---|
Satgas MBG Lamongan : SPPG Wajib Tingkatkan Standar Kebersihan dan Keamanan Pangan |
![]() |
---|
Hasil Lab Negatif, Puluhan Siswa SMA Lamongan yang Keracunan Bukan karena MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.