Muktamar Bak Hidup Mati, Politisi PPP Jatim Minta Tidak Korbankan Partai Demi Adu Dukung Calon Ketua

"Jadi para muktamirin dalam persoalan ini harus betul-betul berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan," jelas Mujahid. 

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Deddy Humana
surya/Yusron Naufal Putra (yusronnaufal8)
MUKTAMAR PPP - KH Mujahid Anshori, politisi senior PPP ditemui di Surabaya beberapa saat lalu. Terkait Muktamar PPP yang akan berlangsung akhir bulan ini, Kiai Mujahid mengingatkan agar menjadi momentum penting untuk kebangkitan partai. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Di tengah tensi politik yang memanas, politisi senior PPP Jatim, KH Mujahid Anshori mengingatkan bahwa bahwa Muktamar X pada 27-29 September 2025 di Jakarta jadi momentum penting bagi partai. 

Bahkan Kiai Mujahid menilai Muktamar PPP 2025 sebagai penentuan masa depan partai. "Ini muktamar yang akan menentukan PPP apakah masih akan hidup atau jadi sejarah," kata Kiai Mujahid kepada SURYA saat dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (16/9/2025). 

Beberapa pekan menjelang Muktamar, sejumlah pengurus cabang termasuk di Jawa Timur mulai mengerucutkan dukungan. 

Beberapa DPC secara lugas menyatakan dukungan kepada M Mardiono, Plt Ketua Umum PPP untuk kembali didaulat sebagai Ketua Umum. Namun di sisi lain, juga ada kelompok yang menolak Mardiono. 

Terlepas dari pergolakan ini, Kiai Mujahid mengingatkan sikap untuk Muktamar harus ditentukan dengan kepala dingin. Jangan sampai mengorbankan partai untuk sekadar dukung mendukung calon. 

"Jadi para muktamirin dalam persoalan ini harus betul-betul berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan," jelas Mujahid. 

Politisi yang sebelumnya Wakil Ketua DPW PPP Jatim ini mengungkapkan, sudah saatnya berpikir bagaimana partai Ka'bah bisa kembali berjaya. 

Minimal mengembalikan partai ke Senayan dan mendudukkan kader sebagai legislator DPR RI. Masa depan partai harus ditentukan dengan baik. 

"Sehingga butuh kepemimpinan yang mandiri yang bisa melakukan gerakan-gerakan, gebrakan-gebrakan ideologis yang bisa membedakan PPP dengan partai yang lain. Jangan jadikan Muktamar yang akan datang ini pragmatis," ungkap Mujahid. 

Sementara terkait isu perbedaan suara di internal PPP dianggap Mujahid sebagai hal biasa. Termasuk di Jawa Timur, isu potensi pecah suara belakangan mengemuka. Namun Mujahid meyakini isu semacam ini tidak akan membuat pecah soliditas partai. 

"Kalau sekarang umpamanya ada isu-isu perpecahan suara, saya kira dalam menjelang muktamar itu biasa dan wajar. Tetapi saya punya keyakinan teman-teman akan mengambil keputusan sesuai dengan hati nurani," jelas Mujahid. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved