Data Dinkes : Tercatat Ada 1.474 Kasus TBC di Jombang

Jumlah warga Kabupaten Jombang, Jatim, yang dinyatakan positif mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) terus bertambah.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
KASUS TBC DI JOMBANG - Tampak depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (12/6/2025). Jumlah warga Kabupaten Jombang yang dinyatakan positif mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) terus bertambah. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Jumlah warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), yang dinyatakan positif mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) terus bertambah.

Hingga pertengahan Agustus 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sedikitnya ada 1.474 kasus baru, dari total 11.300 orang yang diperiksa karena mengalami gejala batuk berkepanjangan dan gangguan pernapasan.

Kepala Dinkes Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya mengendalikan penyebaran TBC melalui pemeriksaan dini dan investigasi kontak.

“Begitu ada laporan pasien positif, kami langsung melakukan penelusuran ke lingkungan terdekat, untuk memastikan tidak ada penularan lebih luas,” ucap dr Hexawan saat dikonfirmasi pada Kamis (28/8/2025).

Selain identifikasi dini, langkah pengobatan rutin juga menjadi perhatian utama. 

Menurut dr Hexawan, seluruh pasien positif diarahkan untuk menjalani terapi hingga tuntas, agar risiko penyebaran TBC bisa ditekan.

“Kunci utama adalah kepatuhan pasien dalam mengikuti pengobatan. Kami memastikan monitoring berjalan di seluruh fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Pengendalian TBC di Jombang, kini ditopang berbagai faskes, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. 

Dinkes menekankan pentingnya dukungan gizi dan kondisi daya tahan tubuh pasien, agar proses penyembuhan lebih efektif.

Sebagai perbandingan, data resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui laman dinkes.jombangkab.go.id mencatat, bahwa sepanjang Januari-September 2024, terdapat 1.921 kasus TBC dari 12.418 terduga pasien yang diperiksa, atau sekitar 55,67 persen.

Dengan tren kasus yang masih tinggi di tahun 2025, Dinkes mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri, apabila mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu.

Deteksi dini dan pengobatan berkesinambungan, dinilai menjadi cara paling efektif mencegah penularan penyakit menular ini. 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved