Koperasi Merah Putih dan Asta Cita
Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kabupaten Banyuwangi Kian Tumbuh
Sektor tersebut mendukung kepariwisataan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang juga terus bergeliat.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Ringkasan Berita:
- Sektor ekonomi kreatif hidup dan tumbuh di Banyuwangi antara lain fesyen, kuliner, musik, pariwisata, seni pertunjukan, hingga kesenian
- Potensi ekonomi kreatif itu menarik bagi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang menjembatani Banyuwangi dengan jejaring industri kreatif dunia melalui program diplomasi ekonomi.
- Ekonomi kreatif jadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi Banyuwangi. Pada semester I 2025, tumbuh melampaui Provinsi Jawa Timur dan nasional
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI- Ekosistem ekonomi kreatif atau ekraf di Kabupaten Banyuwangi kian tumbuh.
Sektor tersebut mendukung kepariwisataan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang juga terus bergeliat.
Beberapa sektor ekonomi kreatif yang hidup dan tumbuh di Banyuwangi antara lain fesyen, kuliner, musik, pariwisata, seni pertunjukan, hingga kesenian.
Potensi ekonomi kreatif yang besar itu menarik bagi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia. Kemenlu menjembatani Banyuwangi dengan jejaring industri kreatif dunia melalui program diplomasi ekonomi.
Gandeng Mitra Strategis Internasional
Dalam program itu, Kemenlu mengajak mitra strategis internasional dari berbagai negara untuk memperkuat ekosistem kreatif di Banyuwangi melalui program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu), 28-31 Oktober.
Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, menjelaskan, Kemenlu menggelar lokakarya yang diikuti 30 alumni program Jagoan Banyuwangi, sebuah program inkubasi bisnis untuk anak muda di bidang digital, pertanian, dan bisnis kreatif.
Mereka berinteraksi langsung dengan sejumlah organisasi dan perusahaan internasional seperti coworking space dan pusat inovasi “House of Digital Innovation” dari Swedia, Epicenter Stockholm; perusahaan berbasis di Hong Kong yang bergerak di bidang inovasi digital dan kecerdasan buatan, Opus Solution; serta platform pelatihan bisnis gratis di bawah Kementerian Perdagangan Filipina, ASEAN SME Academy.
Ada juga BNI Ventures dan Pijar Foundation sebagai mitra pengembangan kewirausahaan digital di Indonesia. Serta sejumlah lembaga internasional dan perwakilan diplomatik, seperti Kedutaan Besar Korea Selatan, Japan International Cooperation Agency (JICA), lembaga pembangunan internasional Jerman GIZ, hingga FAO Indonesia dan Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI).
Turut dihadirkan juga jaringan bisnis diaspora seperti Indonesian Chamber of Commerce Western Australia (ICCWA), Konsulat Jenderal RI di Sydney, dan Kantor Perwakilan Kemendag RI di Sydney turut terlibat dalam memperluas jejaring kerja sama tersebut.
“Setelah mempertemukan berbagai pihak ini, kami berharap muncul kesepahaman dan keberlanjutan kerja sama nyata antara Banyuwangi dan mitra internasional,” kata Edwin.
Edwin menjelaskan, Banyuwangi dipilih sebagai daerah tujuan karena memiliki komitmen besar dalam menerjemahkan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ke dalam kebijakan daerah. Termasuk program pengembangan ekonomi kreatif.
Berharap Ekonomi Kreatif Banyuwangi Naik Kelas
Pihaknya berharap, ekonomi kreatif di Banyuwangi bisa naik kelas. "Kami siap memfasilitasi apa pun yang dibutuhkan untuk membuka kolaborasi global,” tambah Edwin.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, ekonomi kreatif turut menjadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.
Pada semester I 2025, ekonomi Banyuwangi tumbuh melampaui Provinsi Jawa Timur dan nasional
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Banyuwangi tumbuh 5,85 persen pada periode tersebut secara year on year. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,23 persen dan nasional 5,12 persen pada periode yang sama.
Pemkab, kata dia, terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian daerah, termasuk ekonomi kreatif. Salah satu caranya dengan akselerasi belanja pemerintah dan investasi.
Cara lain, peningkatan produktivitas dan sektor unggulan hingga upaya perluasan kesempatan kerja.
Kepala Bank Indonesia Kantor Jember Gunawan menjelaskan, produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi di Triwulan II 2025 meningkat karena beberapa faktor. Dua yang paling utama adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Antara lain meningkatnya produksi UMKM di tengah peningkatan kegiatan pariwisata dan ekononomi kreatif, terutama saat libur panjang,” ungkapnya, dalam sebuah kesempatan.
Ia mengatakan, peningkatan PDRB Banyuwangi dari sisi pengeluaran ditopang oleh meningkatnya konsumsi akhir rumah tangga. Ini didorong oleh meningkatnya pendapatan sebagian masyarakat yang bergerak di sektor sekunder.
Dorong Percepatan Ekonomi Banyuwangi
Hal tersebut, kata dia, menandakan daya beli masyarakat Banyuwangi masih terjaga. “Peningkatan PDRB juga ditunjang adanya peningkatan nilai ekspor khususnya produk makanan laut,” ujarmya.
Gunawan mengatakan, BI Jember akan mendukung percepatan ekonomi Banyuwangi dengan beberapa program. Salah satunya mendorong percepatan APBD dengan aktif melakukan advisory. Serta mendukung digitalisasi dalam transaksi di Pemkab.
“Kami juga akan membantu hilirisasi investasi, pengendalian bahan pokok dalam kerangka TPID, mendorong UMKM, hingga peningkatan industri manufaktur dan pariwisata,” ungkapnya.
Senada, Kepala BPS Banyuwangi Hermanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi didorong atas terjadinya peningkatan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi. Peningkatan terjadi untuk perbandingan periode yang sama.
"PDRB daerah di triwulan II 2025 sebesar Rp 30.149,33 triliun," kata Hermanto.
Nilai itu, kata dia, lebih tinggi dibandingkan PDRB Banyuwangi di triwulan II tahun 2024 yang sebesar Rp 27.6 triliun.
"PDRB Triwulan II 2025 juga lebih tinggi dibandingkan triwulan 1 2025 yakni sebesar Rp 27.4 trilliun,” terangnya.
Event Dongkrak Perputaran Ekonomi
Event-event yang rutin digelar Kabupaten Banyuwangi membawa dampak positif terhadap ekonomi. Perputaran uang dalam tiap event cukup besar dan berdampak langsung terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Salah satu contohnya, yakni event tari kolosal Gandrung Sewu yang digelar 23-25 Oktober lalu. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi mencatat, perputaran uang dari event tersebut kencapai Rp 8,5 miliar.
Perputaran uang itu meningkat signifikan dibanding pagelaran yang sama tahun sebelumnya. Event Gandrung Sewu 2024 kencatatkan perputaran uang Rp 7,9 miliar.
Disparbud Banyuwangi mencatat, event itu dihadiri oleh lebih dari 50 penonton. Mereka bukan hanya warga Banyuwangi.
Banyak dari mereka merupakan warga luar kota yang sengaja datang ke Banyuwangi untuk berlibur sekaligus menyaksikan event tahunan yang masuk dalam kalender wisata Kharisma Event Nusantara (KEN) itu.
"Perputaran uang terjadi pada banyak sektor, mulai dari UMKM, perhotelan, jasa wisata, dan sebagainya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Taufik Rohman.
Perputaran uang yang nilainya fantasitis bukan hanya berlangsung pada Gandrung Sewu. Taufik menyebut, event-event lainnya yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) juga turut memberi dampak positif terhadap perekonomian warga.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Kabupaten Banyuwangi
Bupati Ipuk Fiestiandani
Banyuwangi
SURYA.co.id
Jawa Timur
Eksklusif
Multiangle
Meaningful
| Percepatan Operasional KDMP di Kabupaten Blitar Terkendala SDM |
|
|---|
| KKMP Sukorejo Kota Blitar Suplai Bahan Baku Dapur MBG di Lokasi Ini |
|
|---|
| Fasilitasi KKMP Agar Bisa Jalin Kerja Sama dengan Luar Daerah, Ini yang Dilakukan Pemkot Blitar |
|
|---|
| Bupati Lamongan Yuhrohnur Efendi : KDMP Dorong Kemandirian Desa |
|
|---|
| Babinsa dan Bhabinkamtibnas di Kabupaten Lamongan Dilibatkan dalam Kegiatan KDMP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/dalam-industri-kreatif-di-Banyuwangi-berkembang-dan-terus-tumbuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.