Keramahan Suku Osing Banyuwangi saat Festival Ngopi Sepuluh Ewu

Kemiren merupakan desa adat Suku Osing yang masih kental dalam memegang teguh adat dan ajaran leluhur.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Aflahul Abidin
NGOPI - Festival Ngopi Sepuluh Ewu digelar Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Sabtu malam (8/11/2025). Ngopi sewu ini menggambarkan bentuk keramahtamahan masyarakat Suku Osing. 

Bubuk kopi tersebut nantinya akan didistribusikan ke warga Kemiren yang rumahnya berada di ruas utama desa.

Masing-masing rumah nantinya akan menyiapkan tempat duduk (lungguh) dan hidangan (suguh), bagi setiap orang yang datang.

“Kopinya disajikan di cangkir khusus yang telah diwariskan secara turun temurun di kalangan warga Kemiren. Bentuknya khas. Sehingga menambah eksotisnya ngopi sepuluh ewu,” ujar Edy.

Padukan Unsur Tradisi dan Pengembangan Pariwisata

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan jika Festival Ngopi Sepuluh Ewu tersebut merupakan bentuk nyata bagaimana memadukan unsur tradisi dan pengembangan pariwisata. 

“Ini adalah triger untuk mengenalkan kearifin tradisi Osing di Desa Kemiren. Kemudian berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik,” terang Ipuk.

Untuk itu, lanjut Ipuk, Pemkab Banyuwangi terus mendorong berbagai bentuk pelestarian budaya dan pengembangan potensi lokal.

Dengan berbagai kreasi tersebut, akan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi setempat.

“Saya kira tidak hanya di Kemiren. Inisiatif positif ini, perlu terus didorong di berbagai desa atau tempat lain di Banyuwangi,” ajaknya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved