Koperasi Merah Putih dan Asta Cita
Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukang Kayu Banyuwangi:, Gandeng Banyak Mitra
KKMP Tukang Kayu merupakan salah satu koperasi merah putih dengan persiapan paling matang di Banyuwangi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Ringkasan Berita:
- Gerai di Jalan Kepiting Nomor 47, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu usaha yang dijalankan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukang Kayu.
- KKMP Tukang Kayu merupakan salah satu koperasi merah putih dengan persiapan paling matang di Banyuwangi.
- Tiga bulan sejak terbentuk, koperasi itu telah bekerja sama dengan sekitar sepuluh mitra.
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Sejumlah barang dagangan mulai sembako, keperluan rumah tangga hingga makanan ringan memenuhi gerai di Jalan Kepiting Nomor 47, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.
Lebel harga yang tertera di masing-masing produk juga relatif murah jika dibandingkan dengan gerai modern berjejaring. Meskipun, pengelolaan dan penataannya relatif mirip.
Gerai tersebut merupakan salah satu unit usaha yang dijalankan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukang Kayu. Selain gerai, koperasi tersebut juga sudah siap dengan beberapa unit usaha lain, seperti simpan-pinjam, hingga percetakan.
Baca juga: Pembangunan 39 KDMP, Kodim 0812 Lamongan Ikut Terjunkan Babinsa
“Barang-barang kami jual dengan harga grosir,” kata Imam Maskun, Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukang Kayu, Rabu (5/11/2025).
Persiapan Paling Matang
KKMP Tukang Kayu merupakan salah satu koperasi merah putih dengan persiapan paling matang di Banyuwangi.
Bahkan termasuk satu dari tak banyak di Jawa Timur. KKMP Tukang Kayu, kata Imam, memiliki sekitar 500 anggota.
“Juga ada sekitar seribu calon anggota yang masuk daftar tunggu,” tambah Imam.
Baca juga: Dinkop Jatim Cairkan Honor Pendamping KDMP Rp 18 Miliar, Terungkap Ada Yang Merangkap Jadi Pengurus
Sejak dibentuk pada akhir Juli 2025, KKMP Tukang Kayu telah memiliki beberapa program unggulan. Salah satunya, koperasi tersebut telah membuat kolektif merek dagang yang telah terdaftar di Kementerian Hukum.
Merek Dagang Tukang Kayu
Merek dagang “Tukang Kayu” itu bisa dipakai oleh anggota koperasi untuk produk yang mereka buat.
Produk bisa dijual di gerai koperasi dengan beberapa syarat. Salah satunya, harus memiliki kemasan yang modern dan menarik.
Saat ini, merek tersebut telah dipakai untuk setidaknya tiga produk, yakni camilan, gula kemasan, dan kopi. Imam menyebut, ada beberapa produk lain sedang disiapkan untuk nantinya dijual di gerai tersebut.
“Kami juga menyiapkan sistem tata kelola dan manajemen yang profesional, dengan melibatkan para praktisi dan ahli di bidangnya. Agar potensi yang ada di kelurahan dapat dikelola secara optimal,” ujarnya.
Kerja Sama dengan Sepuluh Mitra
Selain itu, KKMP Tukang Kayu juga aktif menjalin kerja sama untuk keberlangsungan usaha.
Terhitung tiga bulan sejak terbentuk, koperasi itu telah bekerja sama dengan sekitar sepuluh mitra.
Beberapa mitra merupakan perbankkan pelat merah. Bank-bank tersebut bekerja sama untuk menyediakan sistem pembayaran dan memberi diskon-diskon bagi pelanggan yang bertransaksi menggunakan perbankkan masing-masing.
Ada juga kerja sama dengan mitra yang berasal dari badan atau perusahaan milik pemerintah dan swasata. Mereka menyuplai barang dan produk dengan harga terjangkau.
“Misalnya dengan Bulog, kami disuplai untuk menjual beras dan minyak dari mereka,” ungkap Imam.
Menurut Imam, usaha yang dijalankan KKMP Tukang Kayu berjalan dengan modal yang berasal dari para anggota. Proses pengajuan pinjaman khusus KMP dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih berjalan.
Ia berharap, KKMP Tukang Kayu akan menjadi induk dari potensi ekonomi kelurahan. Sehingga, koperasi itu bisa menjadi pusat distribusi utama dari berbagai komoditas unggulan.
“Kami ingin koperasi ini menjadi pilot project nasional, contoh bagi koperasi-koperasi lain di Indonesia,” ungkapnya.
Berbagi Pengalaman
Sebagaian dari keinginan itu sebenarnya telah tercapai. Pengurus KKMP Tukang Kayu telah beberapa kali diminta Kementerian Koperasi untuk berbagi pengalaman dengan koperasi-koperasi lain di wilayah IV.
“Wilayah IV meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam forum-forum tersebut, kami berbagi kisah sukses untuk memotivasi teman-teman dari KDKMP,” ungkap dia.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menjelaskan, jumlah KMP yang telah terbentuk di Banyuwangi sebanyak 217.
“Semuanya merupakan Koperasi bentukan baru,” kata Nanin.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 KMP telah memiliki gerai. Beberapa di antaranya sudah bisa memproses pengajuan pinjaman ke perbankkan.
“Tim pendamping koperasi dari dinas dan juga kementerian selalu melakukan pendampingan kepada koperasi merah putih yang ada di Banyuwangi,” tutur Nanin.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| Persebaya Surabaya Jaga Momentum, Eduardo Perez Beri Strategi Ini Jelang Derby Jatim |
|
|---|
| Akan Kembali Diuji Coba, BBPJN Jatim-Bali Lakukan Setting Traffic Light JLU Lamongan |
|
|---|
| Polres Bojonegoro Siapkan Pasukan Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Tiket Persik Kediri vs Persebaya Surabaya Bisa Dibeli Mulai Sore Ini, Catat Harganya |
|
|---|
| Sosok Munawar AR Anggota DPRA yang Sebut Kekejaman Pengeroyok Arjuna di Masjid Mirip Tentaran Israel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/KKMP-Tukang-Kayu-merupakan-salah-satu-KMP-terbaik-di-Banyuwangi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.