Statistik menunjukkan bahwa Persebaya unggul penguasaan bola 52 persen, namun hanya melepaskan 7 tembakan dengan 2 yang mengarah ke gawang. PSIM lebih efisien dengan 10 tembakan dan 5 tepat sasaran.
Van Gastel, pelatih PSIM, menyebut bahwa perubahan strategi di babak kedua menjadi kunci kemenangan. “Kami mulai bermain ke sayap dan itu berhasil,” katanya.
Persebaya harus belajar dari pendekatan PSIM yang bermain efektif dan disiplin. Pérez perlu merancang ulang strategi untuk menghadapi tim-tim yang bermain reaktif dan menunggu.
Target jangka pendek Persebaya adalah meraih poin penuh di laga kandang melawan Bali United dan setidaknya mencuri satu poin di laga tandang melawan Persita dan PSM. Jika gagal, tekanan akan semakin besar.
Dengan jadwal yang sudah menanti, Persebaya tidak punya banyak waktu untuk meratapi kekalahan. Evaluasi cepat dan perbaikan taktik harus segera dilakukan agar tim tetap kompetitif di papan atas.