Pak Dibyo menjadi dirigen sejak masih kuliah di semester 3, pada saat masa kepemimpinan Rektor UI Nugroho Notosusanto.
Kisah Pak Dibyo di Kampus
Berawal dari pementasan Paduan Suara UI yang diadakan di Kota Magelang, tempat ia bersekolah.
Ia tertarik dan termotivasi untuk mengikuti Paduan Suara UI.
“Mulai sejak saat itu, saya menyukai Paduan Suara UI. Untuk dedikasi sebagai dirigen paduan suara merupakan penyaluran hobi saja, tugas utama di UI ialah sebagai dosen,” ujarnya dikutip dari situs resmi UI.
Dibyo diberikan peluang oleh Rektor UI untuk memimpin Paduan Suara bagi Mahasiswa Baru sejak tahun 1983.
“Salah satu motivasi menjadi dirigen, yaitu harus bisa memotivasi orang lain. Dengan ribuan Mahasiswa Baru UI yang memiliki rasa kebanggaan menjadi bagian dari UI."
"Rasa bangga yang dimiliki mahasiswa disalurkan melalui bernyanyi dan merupakan sebuah bentuk ekspresi. Dengan kebanggaan itulah, kita sentuh hati mereka dengan menyanyi."
"Selain itu, aspek yang harus dimiliki pada saat menyanyi, yaitu tanggung jawab, disiplin, dan dapat menjalin ikatan antarsatu sama lain," kata Pak Dibyo.
Sebagai dirigen paduan suara, ia memiliki kisah menarik.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung