Siap Bantu 2 Proyek Nasional PLTS di Pasuruan dan Banyuwangi, Aris Mukiyono: Target Hasilkan 200 MW

Penulis: Fatimatuz Zahro
Editor: irwan sy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBANGUNAN PLTS - Kepala Dinas ESDM Jatim, Aris Mukiyono saat diwawancara Surya, Senin (2/6/2025). Aris Mukiyono, menyatakan siap membantu percepatan realisasi dua proyek strategis nasional untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas daya masing-masing 100 megawatt.

SURYA.co.id | SURABAYA – Kepala Dinas ESDM Jatim, Aris Mukiyono, menyatakan siap membantu percepatan realisasi dua proyek strategis nasional untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas daya masing-masing 100 megawatt.

Keberadaan PLTS ini dikatakan Aris akan mendongkrak kontribusi energi terbarukan Jawa Timur yang kini tengah bertekad untuk mewujudkan green energy sebagai green province.

“Kita bersyukur bahwa Jawa Timur dipilih sebagai daerah untuk pembangunan PLTS terbesar di Indonesia. Nanti lokasinya di Banyuwangi dan Pasuruan. Ini karena potensi tenaga surya di Jawa Timur sangat besar sehingga diputuskan untuk PSN PLTS ini dibangun di Jawa Timur,” kata Aris, pada Surya, Senin (2/6/2026).

Lebih lanjut ia juga menegaskan PLTS yang berlokasi di Banyuwangi direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 130 hektare.

Rencananya akan menggunakan lahan dari PTPN yang berlokasi di Kecamatan Kalipuro.

Listrik yang diproduksi oleh PLTS Banyuwangi ini nantinya akan masuk dalam jaringan tegangan salur 150kv Jawa Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau Jawa dan juga pulau Bali.

Sedangkan untuk Pasuruan dikatakan Aris saat ini sedang dilakukan penyiapan lahan.

Opsi yang memungkinkan adalah dengan menggunakan lahan yang milik Perhutani.

Namun saat ini dikatakan Aris masih membutuhkan koordinasi yang intens dalam rangka percepatan pembangunan PLTS tersebut.

Kedua proyek PLTS di Pasuruan dan Banyuwangi ini ditargetkan bisa beroperasi di tahun 2026.

Proyek ini untuk mendukung semangat pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.

“Kita berharap PLTS di dua daerah ini bisa terealisasi dengan cepat. Agar mendukung pemenuhan listrik baik di Jawa Timur maupun nantinya untuk daerah yang membutuhkan,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa potensi sumber daya energi baru terbarukan Jawa Timur khususnya potensi energi matahari sebagai PLTS sebesar 176.390 MW (Mega Watt).

Ini merupakan aset daerah yang harus dikelola dengan baik melalui perencanaan yang tepat.

Hingga akhir tahun 2024, Jatim telah berhasil membangun PLTS dengan total terpasang sebesar 75,23 MW, dengan rincian PLTS Atap 67,11 MW dan PLTS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 8,12 M.

PLTS yang dibangun Pemprov Jatim berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jawa Timur.

"Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait transisi energi, Pemprov Jatim telah menerbitkan regulasi Perda Jatim Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

Selain itu, kata Aris, Pemprov Jatim juga telah menerbitkan Pergub Jatim Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Timur serta Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta.

"Sebagai implementasi regulasi tersebut, telah dilakukan akselerasi dan kolaborasi program kegiatan pemanfaatan PLTS baik oleh pemerintah, lembaga, swasta dan masyarakat. Hal ini dapat ditunjukan dari pencapaian target Bauran Energi Baru Terbarukan Jatim sebesar 9,36 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebesar 6,55 persen. Capaian di atas tentunya berkat sinergi, kontribusi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait," bebernya.

Berita Terkini