Sosok Yusuf Leonard Henuk
Yusuf Leonard Henuk dikenal sebagai seorang akademisi Indonesia yang dikenal penuh kontroversi. Ia pernah menjabat sebagai dosen sekaligus guru besar di Universitas Sumatera Utara (USU).
Mengutip dari laman LinkedIn miliknya, Yusuf Leonard Henuk merupakan eks Guru Besar di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, USU.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana pada tahun 1980–1984. Kemudian ia melanjutkan studi Master in Rural Science (M.Rur.Sc.) di University of New England, Australia pada periode 1991–1995.
Pendidikan doktoralnya ia tempuh di University of Queensland, Australia dan meraih gelar Ph.D pada tahun 2001.
Kasus Rasisme
Karier Yusuf Leonard Henuk tercoreng ketika pada tahun 2021 ia tersandung kasus dugaan rasisme terhadap masyarakat Papua.
Aksi protes digelar oleh Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumatera Utara pada 2 Februari 2021. Massa menuntut agar Henuk dicopot dari jabatannya sebagai guru besar USU. Aksi tersebut dilakukan di depan Kantor Biro Rektor USU.
Pemicu dari aksi tersebut adalah unggahan kontroversial Henuk di akun Twitter-nya, @profYLH.
Dalam cuitannya pada 2 Januari 2021, ia menyinggung tokoh Papua Natalius Pigai secara personal dan menyertakan foto monyet yang sedang bercermin.
Tak hanya itu, Yusuf Leonard Henuk juga sempat menuliskan cuitan lain yang menyebut orang Papua bodoh.
Dalam unggahannya, ia menuding semua orang Papua telah dikuasai oleh "Lucifer" dan mempertanyakan peran gereja di wilayah tersebut.
Cuitan-cuitan bernada rasis ini menuai kecaman dari berbagai pihak dan akhirnya dihapus dari akun Twitter-nya.
Namun demikian, Henuk bersikeras tidak akan meminta maaf.
Saat dimintai klarifikasi, Henuk mengatakan bahwa frasa "orang Papua bodoh" hanya ditujukan kepada mereka yang membela aktivis HAM Veronica Koman dan Natalius Pigai.