“Padahal, kedatangan saya ke kampus, murni guna memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik dan penuh suasana persaudaraan,” jelas Imam.
Ia menambahkan, dirinya datang ke UI dengan pakaian dinas dan identitas yang lengkap, menggunakan mobil dinas dengan nomor yang jelas dan datang dengan sikap sangat terbuka.
“Tidak ada maksud dan tujuan lain, selain silaturahmi."
"Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa,” pungkas Imam.
Apa yang dibahas Dandim saat datang ke UI?
Menurut pengakuan Imam, ia membicarakan pengalaman bekerja, agama, hingga perbedaan sudut pandang saat bertemu mahasiswa di UI.
Namun, ia tidak menjelaskan secara lebih rinci arah atau maksud pembicaraan tersebut.
“Yang kami obrolkan, pertama-tama, saya dan adik-adik saling memperkenalkan diri, karena dari sekian adik-adik mahasiswa, hanya satu orang yang saya kenal,” kata Imam dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).
“Kemudian bercerita tentang asal, agama, pengalaman dinas saya, selanjutnya membahas tentang persamaan dan perbedaan cara pandang terhadap cita-cita kita sebagai sesama anak bangsa dari sudut pandang seorang anggota TNI dan adik-adik mahasiswa,” tambahnya.
Imam menjelaskan, kantin yang menjadi lokasi pertemuan dengan mahasiswa sudah dalam kondisi tutup.
Ia tidak mengetahui alasan dirinya diajak ngobrol di kantin karena hanya mengikuti arahan mahasiswa sebagai tuan rumah.
Menurut pengakuan Imam, F yang mengundangnya datang ke UI terlebih dulu meninggalkan lokasi dengan alasan mengantar pulang temannya.
Namun, Imam masih ditemani beberapa mahasiswa yang bertahan di kantin sampai lewat tengah malam.
“Dalam perbincangan, lebih banyak adik-adik mahasiswa yang bertanya kepada saya dan saya menjawab, karena saya sendirian dan adik-adik mahasiswa sekitar lima-tujuh orang bergantian. Dan yang bertahan ngobrol hingga jam 00.30 WIB hanya dua orang,” jelas Imam.
Memenuhi Panggilan