Strategi Gresik Gema Karya menunjukkan hasil signifikan: partisipasi 70 perusahaan dalam kanal Gresik Kerja, pelatihan bersertifikat nasional, serta job fair mini yang mempertemukan puluhan profesi dengan pencari kerja, khususnya di wilayah selatan Gresik.
Pendidikan menjadi fokus utama dalam strategi Gresik Cemerlang.
Insentif diberikan kepada lebih dari 4.000 guru swasta dari jenjang SD hingga SMP, beasiswa produktif bagi 125 mahasiswa berprestasi, serta program HTM (Hatiku Padamu)yang menyediakan layanan antar-jemput bagi 100 siswa penyandang disabilitas, didukung oleh 129 guru pendamping.
Di sektor kesehatan, Gresik Sehati memperkuat layanan dengan akreditasi fasilitas kesehatan dan peluncuran Rumah Sakit Gresik Sehat (RSGS), pelatihan 1.300 kader Posyandu, serta pengembangan Puskesmas rawat inap.
Penanggulangan stunting dilakukan melalui aplikasi GUS dan pendampingan terhadap 171 balita.
Bahkan, skrining terhadap 6.100 pasien terduga TBC berhasil melampaui target awal sebanyak 5.000 pasien.
Strategi Gresik Barokah memperkuat aspek budaya dan sosial melalui penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah dan pemberian bantuan hukum bagi warga kurang mampu.
Dalam semangat Pesona Gresik, pelestarian lingkungan pesisir diwujudkan melalui pembangunan Pasar Apung, Pusat Restorasi dan Edukasi Mangrove, serta penanaman ribuan bibit mangrove dan pohon produktif.
Wakil Bupati Asluchul Alif menegaskan bahwa program 100 hari ini adalah bukti konkret kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Visi misi 100 hari ini bukan tentang cepat-cepat mengklaim keberhasilan. Ini tentang membuktikan bahwa pemerintah hadir dengan nurani dan niat baik. Kami menanam semangat perubahan yang akan tumbuh menjadi masa depan yang lebih adil dan sejahtera," ujarnya.
Visi misi 100 hari pertama hanyalah awal, namun benih perubahan telah ditanam: pemerintahan yang responsif, layanan publik yang inklusif, ekonomi kerakyatan yang tangguh, dan lingkungan yang lestari.
Gresik kini hadir dengan wajah baru: muda, tanggap, dan terus bergerak maju. (*)