"Muatan lokalnya (sekolah kebangsaan) segera kita rumuskan soalnya sangat penting ya, bagaimana membentuk karakter anak-anak ini mempunyai jiwa-jiwa yang mandiri, loyal, dan nasionalisnya,'' kata Yusuf.
Nantinya, hal ini akan dievaluasi secara berkala.
"Kalau anak itu karakternya bagus ya insyaallah yang lain-lainnya akan mengikuti,” terangnya.
Selain penguatan karakter, pelatihan pembelajaran AI dan Coding untuk guru sudah berjalan.
Bahkan, pembelajaran tersebut sudah sampai ke tenaga pendidik PAUD.
"Jadi pembelajaran ini sudah mulai kita kenalkan mulai PAUD, nah itu sudah kita siapkan simulasinya. Misalnya menggunakan cara simulasi, kalau dahulu coding itu kan identik dengan programer untuk saat ini nggak bisa, karena kita bekerja perlu pengcodingan pengelompokan, misal dalam mengerjakan soal,” jelasnya.
Rencananya, Yusuf menambahkan pelatihan pembelajaran anti kekerasan dan pelatihan pembelajaran AI dan Coding, serta penerapan sekolah kebangsaan, akan melibatkan akademisi.
"Kalau rumusan-rumusannya nanti semua akan melibatkan akademisi, biar nanti gambaran kami bisa menyesuaikan kebutuhan guru,” pungkasnya.