Penyebab Hanifah dan 149 Siswa SMAN 7 Cirebon Gagal Ikut SNBP, Ini Kata Panitia SNPMB 2025

SURYA.CO.ID - Terungkap penyebab Hanifah dan 149 siswa SMA Negeri (SMAN) 7 Cirebon dipastikan tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.

Penyebab utama karena pihak SMAN 7 Cirebon tidak bisa menyelesaikan tahapan SNBP sesuai yang dipersyaratkan. 

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMAN 7 Cirebon, Undang Ahmad Hidayat, menjelaskan pihaknya tidak bisa memanfaatkan waktu perpanjangan SNBP karena hanya membuka kanal finalisasi, bukan dari tahap awal.

"Kalau soal rapat Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan itu sudah dilaksanakan soal perpanjangan SNBP, dan perpanjangan pun sudah dilaksanakan."

"Namun, karena memang yang dibuka hanya kanal finalisasi bukan dari tahap 2, kami tidak bisa menyelesaikannya," ujar Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMAN 7 Cirebon, Undang Ahmad Hidayat.

Terkait hal tersebut, Ismaini Zain selaku Koordinator Humas dan Promosi SNPMB 2025, menjelaskan, tahun ini panitia tidak memberikan toleransi kepada sekolah yang belum menyelesaikan pengisian data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

"Tahun ini kami akan strict tidak akan ada perpanjangan PDSS," katanya dalam wawancara dengan TV One, pada Jumat (7/2/2025) lalu.

Ia kemudian mengatakan bahwa sistem PDSS sudah diberlakukan sejak lama sehingga pihak sekolah seharusnya sudah mengetahui hal tersebut.

"PDSS adalah rangkaian dari SNBP. Semua diawali dari PDSS. Mengapa? Karena memang SNBP seleksi berdasarkan rapor."

Baca juga: Buntut Hanifah Siswi SMA 7 Cirebon Bongkar Dugaan Pemotongan Dana PIP, Sekolah Terancam Disanksi

"Oleh karena itu, rapor harus dimasukkan dalam satu sistem PDSS. Ini bukan sesuatu yang baru, tapi sudah lebih dari 10 tahun. Sekolah pasti sudah tahu."

Apalagi, kata Ismaini, panitia SNBP 2025 sudah sosialisasi dan fasilitas yang membantu sekolah dalam pengisian PDSS.

"Kami dari panitia selalu menyampaikan peluncuran SNPMB 2025 seperti apa. Sudah kami sampaikan semua."

"Pada 5 Januari, kami juga melakukan sosialisasi daring bagaimana cara mengisi PDSS."

"Kalau ada apa-apa, sudah kami beri informasi bisa masuk ke helpdesk atau call center. Kami juga memberikan viewer monitoring PDSS agar bisa dilakukan oleh masyarakat."

"Kalau selama 6-31 Januari 2025 sekolah tidak mengisi secara lengkap sampai finalisasi. Itu yang menyebabkan siswanya tidak bisa mendaftar di SNBP," terangnya lagi.