Banjir yang datang setiap hujan deras turun membuat warga Desa Kademangan tampak sudah terbiasa.
Bahkan warga sudah mengetahui jika hujan deras turun, maka banjir akan datang masuk ke setiap rumah warga.
"Seolah warga Kademangan terutama Dusun Kebondalem setiap musim penghujan sudah siap jika terjadi banjir secara tiba," imbuhnya.
Pemerintah daerah pun seolah lepas tangan dan cenderung membuat janji semata.
Pemerintah daerah disebutnya tidak bisa memberikan solusi konkret atas banjir tahunan di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung.
"Tidak ada sama sekali. Sungai juga sudah di keruk masih tetap sama. Karena kembali, masalahnya di hulu dan daerah resapan," pungkasnya.
Sementara itu menurut warga lainnya yakni Sintesa Aulia, ia mengatakan jika sudah dalam satu minggu, daerah yang ia tinggali di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung terendam banjir sampai 3 kali.
"Sudah seminggu yang lalu Kecamatan Mojoagung banjir, dan ini sudah ke 3 kali dalam seminggu," ucapnya.
Aulia menjelaskan jika air masuk kerumah sejak pukul 16.00 WIB. Dimana saat itu curah hujan yang turun sangat deras. Terlebih ditambah adanya tanggul jebol di Dusun Kagulan.
"Tanggulnya katanya ada yang jebol makannya ini airnya jadi deras banget," tukasnya.
Sebagai informasi, wilayah Kecamatan Mojoagung, khususnya di Desa Kademangan ini memang kerap kali jadi langganan banjir. Setiap hujan turun, wilayah ini selalu jadi list paling sering terdampak banjir.
Banjir di Mojoagung ini terjadi karena meluapnya tiga sungai utama. Yakni Sungai Pancir, Sungai Gunting, serta Sungai Catak Banteng.
Banjir ini menjadi bencana tahunan yang pad akhirnya berdampak pada aktivitas masyarakat setempat.
Tidak hanya di Desa Kademangan saja, beberapa wilayah lainnya di Kecamatan Mojoagung juga kerap terdampak banjir.
Seperti di Desa Karangwinongan, Desa Mojotrisno, Desa Betek, serta Desa Mancilan.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS