SURYA.co.id - Pernyataan seorang purnawirawan jenderal bintang 3 Polri terkait kelakuan Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon ramai jadi sorotan.
Pensiunan jenderal tersebut menyebut Iptu Rudiana luar biasa karena mampu melewati 6 pangkat di atasnya saat membawa kasus Vina Cirebon ini ke Polda Jabar.
Iptu Rudiana bahkan punya peran dalam penetapan 3 daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus Vina Cirebon.
Purnawirawan jenderal bintang 3 tersebut adalah Komjen (purn) Oegroseno.
Menurut Oegroseno, laporan Iptu Rudiana seolah-olah dia melihat, mendengar dan mengalami sendiri peristiwa tersebut, padahal itu keterangan palsu.
Baca juga: Jenderal Bintang 3 Sebut Iptu Rudiana Luar Biasa Soal DPO Kasus Vina, Bisa Lewati 6 Pangkat di Atas
"Dia pangkat Aiptu, bisa menangkap 8 tersangka dan 3 DPO. Melalui proses sampai ke Polda. Bayangin seorang Aiptu ke polda melewati Ipda, Iptu, AKP, Kompol, AKBP, Kombes. Enam pangkat bisa dilewati seorang Aiptu, kan luar biasa," sindir purnawirawan jenderal bintang 3.
Apakah Iptu Rudiana seizin Kasat Serse?
Menurut Oegro, kalau izin seharusnya kasus ini diambilalih Kasat Serse.
"Kalau Kasat Serse izinkan tapi tidak diambilalih, diserahkan Aiptu itu kesalahan fatal. Harusnya ditangani kasat serse," katanya.
Oegroseno melihat, penentuan DPO di kasus Vina ini terlalu pagi karena belum dibuktikan peristiwanya dan alat bukti serta peran-peran pelakunya.
Seperti diketahui, di kasus Vina ini, dari 8 tersangka yang akhirnya menjadi terpidana semua berperan sebagai pembantu, sementara peran utama adalah 3 DPO tersebut.
"Kalau DPO peran utama, 8 yang ada ditahan dahulu, 3 dicari. Jangan dibikin DPO dahulu," katanya.
Menurut Oegro, DPO itu baru dibuat sebagai upaya terakhir, ketika proses pencarian memang tidak membuatkan hasil dan jaksa sudah menyatakan berkas lengkap alias P21.
Baca juga: 300 Anak Yatim Doakan PK 8 Terpidana Kasus Vina Cirebon Dikabulkan, Titin: Mereka Bukan Pembunuh
Namun, di kasus Vina ini justru sebaliknya, DPO sudah ditulis dari awal sejak Iptu Rudiana melapor.
Lantas, siapa sebenarnya Oegroseno?
Melansir dari Wikipedia, Oegroseno lahir 17 Februari 1956.
Ia adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Wakapolri sejak tanggal 2 Agustus 2013 hingga 4 Maret 2014.
Alumnus Akpol 1978 ini pernah mengenyam jabatan penting di tubuh Polri, diantaranya Kapolda Sulteng, Kadiv Propam Polri, dan terakhir Kapolda Sumut.
Oegroseno yang sebelumnya menjadi Ketua Umum PP PTMSI periode 2013-2018[2] menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pimpinan sidang.
Seluruh peserta Munas Mengapresiasi Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PTMSI Masa Bakti 2013-2018 serta menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh anggota Pengurus Pusat PTMSI masa bakti 2013-2018 atas segala jasa dan darma baktinya.
Ia adalah putra Brigjen Pol (Purn.) Rustam Santiko (alm.), Bupati Pati era 70-an (1973-1978).
Saudara-saudara Oegro diantaranya adalah Brigjen TNI Adi Wijaya (Irben Itjenad), Baskoro (lurah di Blora), Indah Lestari (istri Kapolda Bali Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu), Diana Mayawati, Asta Sriehastoeti, Pertiwi Ubhayanti, dan Boogie Wibowo.
Baca juga: Pantesan Titin Sebut Komnas HAM Terlambat di Kasus Vina, Begini Kronologinya: Sejak Agustus 2016
Ketegasan Oegro, diakui terinspirasi dari sang ayah, yang juga sempat menjadi wakil gubernur Akademi Kepolisian RI.
Kemampuannya yang brilian lantas banyak pihak yang menilai kala Kapolri menunjuk Oegroseno sebagai Kepala Divisi Propam Mabes Polri sangatlah tepat.
Bahkan mantan Kepala Divisi Propam pertama yang juga mantan Kapolda Papua, Irjen Pol (Purn) Timbul Silaen menyebutkan, salah satu tugas yang diemban Divisi Propam Mabes Polri untuk mengawasi perilaku personil Polri dimungkinkan dapat di jalankan dengan baik oleh Oegroseno.
Secara pribadi Silaen kenal baik dengan Oegro yang dulunya merupakan bawahannya langsung.
"Dimungkinkan Divisi Propam Mabes Polri dalam menjalankan tugas dan perannya secara baik dibawah kepemimpinan Oegroseno ", kata Timbul Silaen yang pensiun dari lingkup Polri sejak tahun 2005.
Riwayat Jabatan:
- Kapolsek Metro Menteng
- Ka Jaga Sat Sabhara Kodak VII Metro Jaya
- Perwira Ren Sesdit Polda Metro Jaya
- Perwira Serse Narkotik Ditserse Polda Metro Jaya
- Kasat Serse Polwiltabes Surabaya Polda Jatim (1996)
- Paban Madya Ops Deops Polri (1998)
- Kadit Sabhara Polda Sultra (2000)
- Dirsamapta Polda Sultra
- Dirpamobsus Polda Metro Jaya
- Karo Ops Polda Metro Jaya
- Wakapolda Babel (2004)
- Kapolda Sulteng (2005)
- Kapus Infolahta Div Telematika Polri
- Kadiv Propam Polri (2009-2010)
- Kapolda Sumut (2010-2011)
- Kalemdiklat Polri (2011-2012)
- Kabaharkam Polri (2012-2013)
- Wakapolri (2013-2014).
>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id