SURYA.CO.ID - Di tengah kondisi yang sulit berjalan, Komar tetap berjuang mendorong gerobak dagangannya yang berisi perabotan dapur.
Ia rela melakukan ini menggantikan sang kakak yang saat ini mengalami stroke.
Setiap hari Komar mendorong gerobak menyusuri jalan jalanan di kawasan Garut, Jawa Barat, demi mencari pembeli.
Sesekali ia beristirahat melepas lelah.
Setelah itu, ia kembali berjalan meski tertatih-tatih.
Di tengah mencari rezeki, Komar terkadang merasakan sakit di bagian dada.
Dalam unggahan TikTok TikTok @pemulungamal menyebut bahwa Komar mengalami keterbatasan dalam berbicara.
Perjuangan Komar mencari nafkah pun tidaklah mudah.
Sebab, ia kerap menjadi sasaran empuk orang-orang jahat.
Ia beberapa kali menjadi korban penipuan.
"Sering tertipu bertopeng utang tapi barang Mang Komar tidak pernah dibayar."
Begitu penjelasan dalam unggahan tersebut.
Kisah Mang Komar ini pun viral di media sosial hingga mendapat beragam respons dari warganet.
Banyak warganet yang terharu dan takjub dengan perjuangannya saat mencari nafkah di tengah keterbatasan yang dimilikinya.
@nai***.
ya Allah,ringankan beban di pundaknya sehat kan lah iya,berikan keselamatan di manapun dan kapanpun aamiin
@waf***.
ya allah sehatkan dan kuatkan imannya aamiin ,smg dilimpahkan rezeki aamiin
@its***.
ya Allah, mas semoga ikhtiar mu dalam mencari rezeki menjadi salah satu amalan besar yang kelak membawa mu kesurga, aamiin
Sebelumnya, ada sosok Alika, bocah SD yang harus jadi tulang punggung keluarga.
Ia juga harus merawat ayahnya yang sedang sakit kanker seorang diri.
Sepulang sekolah, Alika harus kerja mencari nafkah dengan berjualan sayur.
Ibu Alika sendiri sudah meninggal dunia dua tahun lalu.
Kini di usianya yang masih kecil, Alika ia tidak bisa bermain seperti anak-anak pada umumnya.
Alika harus menjadi tulang punggung keluarganya.
Demi menyambung hidup, Alika harus berjualan sayur di sekitar Dusun Kesuma, Tempos Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.
Terpantau lewat akun @sayaphati, saat ini pengunggah tengah mengumpulkan donasi untuk membantu kebutuhan Alika.
"Sobat yg mau berdonasi Rek 1160437738 bca An windi (kasih Kode unik (503) adalah tiga digit angka terakhir pada nominal donasi contoh 10.503 sebagai tanda #projectbahagia503. Close donasi 5 september pkl 18.00," tulisnya.
Ada pun kisah Alika viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @sayaphati, Minggu (1/9/2024).
Dalam unggahan itu terlihat Alika yang tidak mampu menahan tangisnya.
Diketahui, ibunya meninggal dunia dua tahun lalu.
Demi merawat ayahnya yang sakit kanker, Alika terkadang tidak sekolah.
"Ibunya meninggal dua tahun lalu, dia merawat ayahnya yang sedang sakit kanker. Kadang dia ngga sekolah demi untuk merawat ayahnya," tulis keterangan video tersebut, dikutip Tribunjabar.id, Senin (2/9/2024).
Sejak kehilangan ibunya, kehidupan Alika berubah drastis.
Ia kehilangan sosok yang selalu mendampinginya, memberikan kasih sayang dan perlindungan.
Kini, ia hanya memiliki ayah yang menjadi tumpuan hidupnya.
"Kondisi ini membuat Alika harus mengambil alih tanggungjawab yang seharusnya belum menjadi bebannya di usia yang begitu muda," lanjut pengunggah.
Demi menyambung hidup, setelah pulang sekolah Alika tidak bisa bermain seperti anak-anak pada umumnya.
"Ia harus mengurus keluarganya dengan berjualan sayur di sekitar Dusun Kesuma, Tempos Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat," sambungnya.
Sementara, di unggahan lainnya, Alika yang masih mengenakan seragam merah putih itu tampak membawa barang dagangannya.
Ia juga terlihat menemani ayahnya yang terkulai lemas di tempat tidurnya.
Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id