SURYA.CO.ID, JOMBANG - Hanya diperkuat satu sopir dan satu kenek, bus pariwisata Bimario W 7422 UP yang membawa rombongan siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang, justru mengalami kecelakaan saat kembali dari Malioboro, Yogyakarta, Selasa (21/5/2024) malam.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, diduga sopir bus mengalami microsleep atau ngantuk sekejap, yang mengakibatkan tabrakan dan menewaskan dua orang di KM 695+600/A ruas jalan tol Jombang-Mojokerto.
Apalagi pengemudi bus bernama Yanto (36), warga Gembongan, Ponggok, Blitar, adalah sopir tunggal yang mengemudikan kendaran besar tersebut.
"Dia sopir utama, sementara tidak ada sopir cadangan. Jadi hanya satu sopir dan kenek," ucap Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin di Polres Jombang, Rabu (22/5/2024).
Dikatakan Komarudin, penyebab kecelakaan bus karena human eror yakni kelalaian pengemudi. Sopir bus diduga mengantuk hingga sempat tertidur saat mengemudikan kendaraan. "Ini yang masih kami dalami," jelasnya.
Menurut Komarudin, total penumpang bus adalah rombongan satu kelas SMP PGRI 1 Wonosari sebanyak 51 orang, di antaranya 30 siswa, guru dan keluarga siswa, termasuk dua kru bus. Akibat kecelakaan itu, dua meninggal dan 14 luka ringan harus dirawat di RSUD Basoeni Gedeg, Mojokerto.
"Saat ini korban luka sudah kembali, jadi ada 2 meninggal dan 14 orang luka ringan. Informasi yang kami dapatkan, study tour satu kelas didampingi guru dan oleh keluarga siswa," ungkapnya.
Untuk diketahui sopir bus itu mengantarkan rombongan study tour siswa SMP 1 PGRI Wonosari Malang, dari Malioboro kembali dalam perjalanan pulang melalui Tol Banyumanik.
Setibanya di KM 695+600/A Tol Jombang-Mojokerto, bus menabrak truk Mitsubishi muatan lemari Napoly 2 ton, yang dikemudikan Arif Yulianto (37), asal Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (21/5/2023) pukul 23.45 WIB. Saat ini kendaraan yang terlibat kecelakaan dievakuasi ke Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang.
Di sisi lain, Kepala Jasaraharja Cabang Jatim, Tamrin Silalahi mengungkapkan pihaknya sudah menyerahkan santunan untuk dua korban meninggal ke keluarga masing-masing Rp 50 juta.
Jasaraharja juga menanggung seluruh biaya pengobatan senilai Rp 7,7 juta untuk 14 korban luka ringan yang dirawat di RSUD Basoeni, Mojokerto
"Kita sudah menyerahkan santunan ke keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Jombang-Mojokerto. Santunan kita serahkan ke istri korban di Malang dan anak korban kenek bus di Blitar," pungkasnya. *****