Dian yang berhasil diwawancarai wartawan mengaku keterlambatan pembayaran uang sekolah itu sudah disampaikan kepada sekolah dan kepada orangtuanya.
"Saya sudah sampaikan ke orangtua, tapi orangtua minta supaya sekolah mengizinkan saya ikut ujian dulu. Nanti habis ujian besok lusa ada uang baru dikasih," ungkap Dian menirukan pesan orangtuanya.
Biaya Akumulasi
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendrik Hadir kepada wartawan menegaskan bahwa kondisi di sekolahnya itu seperti yang terjadi saat ini.
Ia menjelaskan bahwa tunggakan uang sekolah itu sebenarnya akumulasi dari tahun kemarin dan semester kemarin.
"Pembayarannya juga bertahap agar tidak berat. Kenyataannya masih ada tungggakan.
Pihak sekolah juga memikirkan psikologi anak dan psikologi orangtua menghadapi ujian tidak terbebani lagi soal uang," lanjutnya.
Siswa Lain Juga Dipulangkan
Saat disinggung berapa siswa yang dipulangkan, Hendrik mengaku kurang lebih 20 orang.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMAN 2 Maumere, Andreas Benyamin Edi, S.Pd saat dikonfirmasi terpisah.
Menurutnya, para siswa yang dipulangkan alias dilarang ikut ujian itu merupakan strategi dari pihak sekolah.
"Itu strategi kami untuk anak pulang dan menyampaikan kepada orang tua untuk menyadari dan berusaha menyelesaikan tunggakan uang sekolah dari semester sebelumnya," pungkasnya.
Pihak SMP Muhammadiyah Banguntapan masih belum enggan berkomentar.
"Mohon maaf kami belum bisa memberikan statemen apapun karena kepala sekolah saat ini pergi, nanti kepala sekolah yang menyampaikan," kata salah satu perwakilan dadi sekolah yang enggan disebut namanya.
>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id