SURYA.co.id - Kisah seorang sopir bus Borlindo Mandiri Jaya rute Palu-Makassar mengajak seluruh penumpang yang kelaparan makan di rumah mertuanya di hari pertama Lebaran, viral di media sosial.
Kisah Satir ini pun mengundang decak kagum netizen hingga sang pemilik PO datang ke rumah untuk mengucapkan terimakasih kepada mertuanya.
Setelah kisahnya viral, sopir bus bernama Satir itu menceritakan asal mula hingga alasan mengajak seluruh penumpangnya makan di rumah mertuanya.
Berikut kisah lengkap Satir:
1. 30 penumpang kelaparan
Baca juga: Sosok Sopir Bus Baik Hati yang Viral Bawa Pemudik Kelaparan Makan di Rumah Mertua, Banjir Pujian
Satir menceritakan, ada 30 penumpang yang dibawa untuk makan di rumahnya yang berada di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, (Sulbar).
Hal itu dilakukan karena dia melihat banyak warung tutup di hari Lebaran.
Sementara, para penumpang sudah kelaparan.
"Saat itu pas hari Lebaran, kita masih di perjalanan di wilayah Mamuju (Sulbar), jadi shalat Id di Mamuju. Setelah shalat, lanjut perjalanan cari warung sekitar jam 12.00 siang, tapi tidak ada warung buka. Kebetulan lewat di dekat rumah, saya bawa ke rumah," kata Satir kepada Kompas.com saat ditemui di perwakilan Borlindo di Jalan Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).
Namun, sebelum membawa seluruh penumpang makan di rumahnya, Satir lebih dulu menghubungi mertua dan istrinya bahwa akan singgah makan bersama puluhan penumpang.
"Saya infokan dulu ke orang di rumah karena masalahnya nanti (makanannya) tidak mencukupi, dan kebetulan memang saya juga mau singgah karena sudah lapar. Jadi saya ajak juga penumpang ke rumah untuk makan karena tidak ada warung terbuka," ucapnya.
2. Makanan gratis sambut Assuro Maca
Satir mengaku semua makanan itu gratis, karena saat itu mertua dan istrinya memang membuat banyak makanan menyambut hari Lebaran serta tradisi assuro maca.
"Kebetulan juga di rumah adakan tradisi baca-baca assuro maca, jadi banyak makanan. Ada ikan, buras, ayam, nasi," tuturnya.
Assuro maca dalam istilah Makassar berarti meminta doa, terutama untuk orang-orang yang telah meninggal dunia.