Padahal, selama ini dia kerap menghadiri rapat bersama perusahaan tersebut.
"Jadi PT Timah itu mitra Komisi VI, karena berada di dalam BUMN, semua BUMN bermitra dengan Komisi VI, rapatnya itu semua kalau datang kayak baik-baik aja, prestasi dan sebagainya," katanya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (3/4/2024).
Rieke Diah Pitaloka lantas minta semua pihak yang terlibat dalam kasus korupsi timah agar ditangkap.
Pihak yang dimaksud termasuk backingan dalam kasus korupsi timah.
"Mudah-mudahan ini menjadi titik balik," ungkap Rieke Diah Pitaloka.
"Tangkap semuanya, nggak ada berkongkalikong lagi, juga termasuk orang dalam yang menjadi backingannya," tambahnya.
Selain itu, Rieke Diah Pitaloka mendorong adanya pencekalan ke luar negeri bagi direksi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) dan para tersangka ataupun yang terindikasi terlibat dalam kasus korupsi timah.
Juga pencekalan sementara terhadap keluarga.
"Saya mendukung Kejagung (Kejaksaan Agung) untuk keluarkan surat pencekalan bagi seluruh siapapun yang terindikasi kuat terlibat termasuk para direksi dan keluarganya. Untuk pencekalan sementara setidaknya," ujar Rieke dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal di DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Ia bilang kerugian yang ditimbulkan dari kasus korupsi PT Timah ini sangat besar mencapai Rp 271 triliun.
Nilai itu mencakup kerugian lingkungan dan ekonomi serta biaya pemulihan.
Maka dari itu diperlukan tindakan tegas agar tidak ada pelaku yang melarikan diri dari proses hukum yang sedang berlangsung.
"Ini angkanya fantastis, orang bisa menghilang kemana pun bisa juga operasi wajah dan sebagainya," kata dia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id