Korupsi di PT Timah

Tak Cuma Rieke Diah Pitaloka Tegas Soal Kasus Harvey Moeis Cs, Anggota DPR Lain Beri Desakan Ekstrim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harvey Moeis dan Rieke Diah Pitaloka. Tak Cuma Rieke Diah Pitaloka Tegas Soal Kasus Harvey Moeis Cs, Anggota DPR Lain Beri Desakan Ekstrim.

SURYA.co.id - Pernyataan tegas Rieke Diah Pitaloka terkait kasus korupsi Harvey Moeis Cs kini tengah jadi sorotan.

Anggota Komisi VI DPR RI itu mendesak agar semua pihak yang terlibat ditangkap.

Namun, Rieke bukan satu-satunya anggota dewan yang memberikan tanggapan tegas terkait kasus korupsi di PT Timah ini.

Ada anggota DPR lain yang bahkan melontarkan desakan lebih ekstrim.

Yakni mencabut semua izin tambang orang-orang yang terlibat di kasus ini.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Tak Cuma Desak Semua Terlibat Korupsi Harvey Moeis Cs Ditangkap, Minta Dicekal

Berikut beberapa tanggapa tegas anggota DPR terkait kasus korupsi Harvey Moeis Cs.

1. Minta Bahlil Cabut Izin Tambang

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI-P Mufti Anam meminta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk mencabut seluruh izin tambang terkait Helena Lim (HL) dan suami dari artis Sandra Dewi yaitu Harvey Moeis (HM).

Adapun Helena Lim dan Harvey Moeis merupakan tersangka kasus korupsi tata niaga timah.

Hal tersebut disampaikan Mufti dalam dalam rapat kerja Komisi VI dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Mufti mengatakan, kasus korupsi tersebut menjadi sorotan masyarakat lantaran merugikan negara sebesar Rp 271 triliun.

"Saya minta pak menteri (Bahlil Lahadalia) semua usaha yang trafiliasi ke Harvey Moeis kami melihat bahwa dia pengusaha tambang batu baraz nikel dan sebagainya, juga Helena Lim juga RBT mungkin Pak Menteri kenal dia adalah seorang mafia tambang besar di negara kita, semua tambang yang berkaitan dengan mereka harus dicabut, dihentikan sampai urusan ini benar-benar tuntas," kata Mufti.

Baca juga: Kekayaan Rieke Diah Pitaloka yang Desak Semua Terlibat Korupsi Harvey Moeis Ditangkap, Total Rp 14 M

Mufti juga mengatakan, kasus korupsi tersebut tidak hanya melibatkan Harvey Moeis dan Helena Lim, tetapi juga nama Robert Bono Susatyo (RBT).

Ia mengatakan, kerugian negara yang disebabkan ketiga orang tersebut sangat besar.

Ia pun meminta tindak tegas Bahlil dan jajarannya terkait kasus tersebut.

"Kalau kita lihat coba rakyat-rakyat kita ini cerdas menghitung dari Rp 271 triliun duit negara yang mereka ambil, merugikan negara sebesar itu, kalau dihitung-hitung itu rakyat harus nyari Rp 1 miliar per hari mereka baru bisa kembalikan 750 tahun, ini bukan sedikit, maka kami ingin tahu, suasana kebantinan kami terganggu," ujarnya.

2. Sudah Ingatkan Potensi Korupsi

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI klaim sudah mengingatkan potensi korupsi yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis sebagai tersangka.

Hal tersebut diungkap saat Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman mengatakan saat itu lembaga legislator sudah mengingatkan petinggi perusahaan yang mengelola timah di Bangka Belitung.

Baca juga: Biodata Rieke Diah Pitaloka yang Desak Semua Terlibat Kasus Harvey Moeis Ditangkap, Kekayaan Rp 14 M

"Waktu itu Direkturnya masih Pak siapa namanya, Riza itu ya, yang kemudian jadi tersangka, masih ada almarhum Pak Desmond, seingat saya waktu itu memang kita menyampaikan hati-hati karena ini kan SDA, sumber daya mineral yang sangat amat berharga," ucap Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Ia mengatakan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya alam bisa berakibat fatal.

Yakni, nantinya bisa dapat menimbulkan potensi kerugian negara.

"Karena kesalahan pengelolaan pasti akan menimbulkan kerugian keuangan negara, kemudian apakah soal penghitungan-penghitungan kerugian negara ini terlalu eksesi. Misalnya kalau korupsi APBN yang dihitung kan rill, mana anggaran yang hilang," katanya.

"Tapi kalau sumber daya alam ini sampai dihitung kerusakan lingkungan, sehingga angkanya menjadi fantastis," sambungnya.

Lebih lanjut, Habiburokhman menambahkan pihaknya pun mendukung penegak hukum untuk menindak siapapun yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Persoalan orang-orangnya siapa yang terlibat kita serahkan sepenuhnya kepada penegak hukum," katanya.

3. Desak Semua yang Terlibat Ditangkap

Harvey Moeis dan Rieke Diah Pitaloka. Rieke Diah Pitaloka Tak Cuma Desak Semua Terlibat Korupsi Harvey Moeis Cs Ditangkap, Minta Dicekal. (kolase Kompas.com)

Rieke Diah Pitalokamendesak pihak yang terlibat dalam kasus korupsi timah Harvey Moeis Cs segera ditangkap.

Anggota Komisi VI DPR RI itu mengaku tak mencium gelagat aneh di PT Timah.

Padahal, selama ini dia kerap menghadiri rapat bersama perusahaan tersebut.

"Jadi PT Timah itu mitra Komisi VI, karena berada di dalam BUMN, semua BUMN bermitra dengan Komisi VI, rapatnya itu semua kalau datang kayak baik-baik aja, prestasi dan sebagainya," katanya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (3/4/2024). 

Rieke Diah Pitaloka lantas minta semua pihak yang terlibat dalam kasus korupsi timah agar ditangkap.

Pihak yang dimaksud termasuk backingan dalam kasus korupsi timah.

"Mudah-mudahan ini menjadi titik balik," ungkap Rieke Diah Pitaloka.

"Tangkap semuanya, nggak ada berkongkalikong lagi, juga termasuk orang dalam yang menjadi backingannya," tambahnya.

Selain itu, Rieke Diah Pitaloka mendorong adanya pencekalan ke luar negeri bagi direksi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) dan para tersangka ataupun yang terindikasi terlibat dalam kasus korupsi timah.

Juga pencekalan sementara terhadap keluarga.

"Saya mendukung Kejagung (Kejaksaan Agung) untuk keluarkan surat pencekalan bagi seluruh siapapun yang terindikasi kuat terlibat termasuk para direksi dan keluarganya. Untuk pencekalan sementara setidaknya," ujar Rieke dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal di DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Ia bilang kerugian yang ditimbulkan dari kasus korupsi PT Timah ini sangat besar mencapai Rp 271 triliun.

Nilai itu mencakup kerugian lingkungan dan ekonomi serta biaya pemulihan.

Maka dari itu diperlukan tindakan tegas agar tidak ada pelaku yang melarikan diri dari proses hukum yang sedang berlangsung.

"Ini angkanya fantastis, orang bisa menghilang kemana pun bisa juga operasi wajah dan sebagainya," kata dia.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkini