Agus yang merupakan mantan pegawai pemadam kebakaran instingnya mengatakan suara ledakan tersebut bukan dari roda tronton yang meletus.
Ia dari lantai II kemudian keluar dari gedung sambil teriak-teriak agar semua orang mengevakuasi diri dari lokasi tersebut.
Setelah itu, ia lari ke arah jalan melihat asap putih muncul dari pintu markas yang paling barat.
"Lihat asap putih saya mundur melarang orang-orang mendekat, karena asap putih biasanya identik mizue bahan yang mudah meledak dari bahan kimia. Dan setahu saya kalau asap putih itu api sudah sangat panas," ucapnya.
Orang-orang pun dikumpulkan di lapangan kantor kecamatan. Sejumlah ibu-ibu pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Krembangan pun berhamburan keluar. Menurutnya ada ibu-ibu berlari ketakutan ke arah kecamatan sambil menangis.
"Kondisinya saat itu sangat panik sekali.
Khotimah, salah seorang pedagang kuliner SWK Krembangan menceritakan dampak ledakan mortir membuat barang-barang dagangannya dari etalase berjatuhan ke lantai.
Lampu di atas lapaknya pun pecah. Ia pun mengaku saat itu sangat ketakutan lalu berlari menuju Kantor Kecamatan Krembangan.
"Jalan kemudian ditutup sama polisi, lalu ada informasi kalau mortir yang tersimpan di markas Gegana meledak," tandasnya.
Kondisi Terkini Korban Ledakan
Ledakan mortir ini juga mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Korban terluka hingga kini masih dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.
Korban sempat dibawa menggunakan ambulance Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan tiba di Intalasi Gawat Darurat (IGD).
Meski demikian, belum terdapat informasi pasti jumlah korban dari kejadian tersebut.
Dalam pantauan, hingga saat ini terlihat beberapa anggota kepolisian berada di depan IGD.