Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal

NASIB Masinis KA Turangga yang Selamat saat Tabrakan Vs KA Bandung Raya, Korban Tewas Jadi 4 Orang

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tabrakan KA Turangga relasi Surabaya-Bandung Vs KA Lokal Bandung Raya terjadi Jumat (5/1/2023). Begini nasib masinis KA Turangga.

SURYA.CO.ID - Terungkap nasib masinis KA Turangga yang selamat saat keretanya bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Jalan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023) sekitar pukul 06.03 WIB.

Masinis KA Turangga bernama Panji bersama asisten masinis Mara, kini dirawat di RS AMC Cileunyi.

Nasib Panji dan Mara lebih mujur dibandingkan masinis dan asisten masinis KA Lokal Bandung Raya yang tewas dalam kecelakaan tersebut.  

Humas RS AMC Cileunyi, Engkos Kosasih mengungkap saat ini Panji dan Mara sudah ditangani oleh tim dokter RS AMC Cileunyi guna mengetahui luka apa saja yang diderita korban.

Menurut Engkos, keduanya mengalami luka dalam sehingga diperlukan observasi.

Baca juga: Biodata Julian Masinis yang Tewas di Tabrakan KA Turangga Vs KA Lokal, Wafat Usai Hari Bahagia Anak

"Kalau masinis belum sadar masih istirahat sedangkan asisten masinis sudah sadar dan bisa berkomunikasi. Tapi harus diperiksa lebih lanjut soalnya luka dalam," katanya saat ditemui Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Menurutnya, para korban sementara ini masih ditempatkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS AMC Cileunyi sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli.

"Nanti apa yang muncul diagnosanya akan diberikan tindakan oleh tim dokter kami. Saat ini masih diobservasi," ucap Engkos.

Dalam peristiwa ini, RS AMC Cileunyi menerjunkan dua ambulans dan empat orang perawat ke lokasi kejadian.

"Kalau ada yang butuh ke sini (RS AMC Cileunyi) atau RS terdekat kami sedang monitor. Mungkin yang dibawa ke sini yang tidak terlalu berat," tambah Engkos.

Sementara itu, data terbaru yang dihimpun dari Tribun Jabar (grup surya.co.id), korban jiwa bertambah menjadi empat orang. 

Satu korban yang tewas terakhir adalah petugas keamanan kereta atau polsuska. 

Namun, hingga berita diturunkan belum diketahui identitas polsuska yang tewas tersebut. 

Sebelumnya sudah dirilis tiga korban yang tewas adalah masinis KA Lokal Bandung Raya Julian Dwi Setiono tewas bersama asisten masinisnya, Ponisan serta Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang atas insiden tabrakan tersebut. 

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam rilis mengungkapkan total penumpang KA Turangga sebanyak 287 dan 191 penumpang dari KA Commuterline.

"Ada sekitar 22 penumpang yang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat perawatan," terangnya.

Perincian penumpang yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, tersebar di antaranya yakni: RSUD Cicalengka: 18 orang RS Edelweis: 2 orang, dan RS AMC: 2 orang.

Kendati demikian, pihaknya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya empat petugas KA akibat insiden tersebut.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," katanya lagi. 

Raden menambahkan, penumpang yang selamat dan tidak mengalami luka langsung dievakuasi dan dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI telah sediakan.

Saat ini, pihaknya bersama dengan pihak-pihak terkait mulai dari TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT dan pihak-pihak lainnya masih berupaya melakukan penanganan kecelakaan atas kedua kereta tersebut.

Sementara itu, untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KAI lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, pihaknya telah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Sosok Masinis yang Tewas

Masinis KA Bandung Raya Julian Dwi Setiono yang menjadi korban meninggal tabrakan dengan KA Turangga. (kolase instagram/kompas TV)

Masinis KA Lokal Bandung Raya jurusan Padalarang - Cicalengka ini diketahui berasal dari Cimahi, Jawa Barat.

Ia pernah sekolah di SMP Negeri 1 Padalarang.

Julian Dwi Setiono juga duduk di SMK Pusdikhubad.

Sebelum jadi masinis, Julian sempat bekerja di berbagai perusahaan.

Dikutip dari laman media sosialnya, Julian Dwi Setiono pernah bekerja sebagai staf di PT Sari Enesis Indah.

Almarhum Julian juga pernah bekerja di Wethco Indonesia.

Terakhir, karir Julian Dwi Setiono cemerlang di PT KAI sebagai masinis.

Kabar meninggalnya masinis kereta dengan nomor KA 350 itu diunggah beberapa akun media sosial.

 "Allahuma Firlahu Warhamhu Waafinhu Wafuanhu, Husnul Khotimah buat Kang @zuliands Rahimahullah.

Beliau Orang Sholeh dalam keadaan Mencari Nafkah untuk Istri dan Anak-anaknya dan Meninggal di Hari Jumat Mubarak yang Penuh Berkah, Rahmat dan Ampunan.

Semoga Keluarga yang di Tinggalkan mendapat Ketabahan dan Kesabaran atas Apa yang Sudah Terjadi. Aamiin," tulis akun Instagram Abu Rakha Saleh Hernández.

Di bagian lain, kepergian Julian Dwi Setiono menyisakan duka di hati sahabatnya.

Mereka turut mendoakan Julian yang meningggal dunia saat tengah mencari nafkah.

Para sahabat pun menyebut bahwa Julian wafat di hari baik yakni Jumat.

"Al fatihah untuk pahlawan yg gugur," tulis akun Nora Okta.

"Innalillahi Wa Innailahi Raajiun.. meninggal pada hari terbaik yaitu Jumat dan saat bekerja mencari nafkah pula. semoga tenang di sisi Allah SWT," tulis Dinardkara.

Belakangan, publik menyoroti akun media sosial mendiang Julian.

Selepas sang masinis tiada, publik kagum dengan almarhum Julian lantaran kerap memosting unggahan bernada islami.

Bahkan dalam unggahan terakhirnya, almarhum Julian membagikan nasehat soal kematian.

"Banyak orang yang hidup jasadnya tetapi mati hatinya," kata ustaz di postingan Julian.

Tak cuma itu, Julian Dwi Setiono disebut meninggal dunia usai hari kelahiran sang putri pertama.

Ya, anak pertama Julian dengan sang istri, Santika Fujisari lahir di tanggal 3 Januari 2021.

Artinya Julian wafat dua hari usai sang putri, Ayasha berulang tahun yang ketiga.

Di bagian lain, Kepala Basarnas Bandung Hery Marantika mengatakan masih ada dua korban yang terjepit dan terjebak di gerbong kereta api.

"Di gerbong KA yang terguling masih ada satu, dan di gerbong timur ada satu korban yang terjepit di antara gerbong," katanya.

Untuk mengevakuasi korban, tim SAR mengusulkan dua metode, yakni dengan cara menarik atau mengangkat gerbong.

"Kalau ini dirasa lama, badan gerbong akan kami potong," kata Hery.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menerangkan jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang, sedangkan KRL Bandung Raya 191 orang.

"Sementara semua penumpang sudah dievakuasi ya," katanya.

 

Berita Terkini