Selain itu, produk ini juga ramah lingkungan karena kantongnya bukan dari plastik sehingga mudah terurai seperti kemasan teh celup pada umumnya.

Setelah sosialisasi, anggota kelompok KKN 020 mendapatkan kesempatan menjual produk kopi celupnya dalam event bazar yang digelar di Balai Desa, pada (5/11/2023).

Ariyan Alfraita, Dosen Pembimbing Lapangan mengungkapkan kelebihan inovasi teknik penyeduhan kopi dengan cara dicelup.

“Minimnya ampas yang tertinggal, berpengaruh terhadap kadar kolesterol konsumen” ujar Ariyan Alfraita.

Menurut Ariyan, inovasi kopi celup ini mencerminkan potensi besar kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam kerangka Program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Harapannya, keberlanjutan program kerja ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal mereka dan menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi ekonomi dan lingkungan,” tegasnya.

Selain membuat kopi celup, mahasiswa juga menggelar demo memasak, mengajar di MI Riyadlul Ulum Kalisat, menggelar sosialisasi pernikahan dini serta sosialisasi kewirausahaan dan digital marketing.

Penulis:
Devi Nur Aini
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Bhayangkara Surabaya