Berita Gresik

Wakil Bupati Gresik Kenalkan Kain Tenun Wedani Khas Gresik kepada 16 Atase KBRI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menunjukkan kain tenun Wedani.

SURYA.CO.ID, GRESIK - Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengenalkan kain tenun Wedani, khas Gresik kepada Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Bea Cukai RI, Nirwala Dwi Ariyanto, Kepala Bea Cukai Kanwil Jatim I, Untung Basuki, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), Yulastiawarman dan Kepala Bea Cukai Gresik, Wahjudi Ardijanto. Kemudian 16 atase Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang mengikuti secara daring.

Wabup Gresik mengatakan Desa Wedani menjadi salah satu Desa Devisa pada tahun 2021.

Dikatakan, menjadi Desa Devisa merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi Kabupaten Gresik.

"Ini adalah salah satu potensi unggulan dari Kabupaten Gresik yaitu Tenun Wedani makin berkembang dan memiliki akses untuk di ekspor dan mendatangkan devisa bagi Indonesia," kata Wabup Gresik, Kamis (14/9/2023).

Wabup menerangkan, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dekranasda terus memberikan dukungan dalam pengembangan Tenun Wedani.

Dukungan tersebut mulai dari pendampingan UMKM Desa Wedani, hingga promosi dalam berbagai event seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Show.

"Tidak lupa, apresiasi juga kepada Kemenkeu, Kemenlu, Dirjen Bea Cukai, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Kantor P2BC Gresik yang mensupport, mendorong, dan mengakselerasi proses yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik," ujar wabup.

Dengan majunya potensi yang berbasis community development seperti di Desa Wedani ini, wabup berharap terjadi perbaikan kondisi sosial ekonomi dan budaya bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.

Sebagai informasi, Desa Wedani merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Mayoritas penduduknya, merupakan pengrajin dan penenun kain tenun.
Kemampuan bertenun tersebut didapatkan dari warisan secara turun menurun dan aktivitas tenun masih berlanjut hingga sekarang sehingga menjadikan desa wedani sebagai desa yang ikonik dengan tenun.

Hingga saat ini, tercatat 60 pengrajin dan 1.500 tenaga kerja, kapasitas produksi setiap pengrajin mampu menghasilkan 200 lembar kain tenun.

Dari kain tenun dibuat menjadi sarung tenun dan mulai berkembang varian produk berupa tas dan pakaian.

Sejak ditetapkan menjadi Desa Devisa, Tenun Wedani menjadi primadona baik lokal, maupun internasional.

Berita Terkini