Guru di Trenggalek Cabuli Siswa SD

Guru yang Cabuli 5 Siswa SD di Trenggalek Divonis 6 Tahun Penjara, Begini Kondisi Terbaru Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru sekaligus Plt Kepala SD di Trenggalek, AS (45) harus meringkuk dipenjara setelah menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap lima muridnya.

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Kondisi lima siswa SD (Sekolah Dasar) korban pencabulan sesama jenis oleh seorang guru di Kabupaten Trenggalek, dikabarkan mulai membaik.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati mengatakan, kondisi anak-anak tersebut sudah mulai kembali seperti sedia kala.

"Sudah bisa melaksanakan fungsinya dengan sebagaimana mestinya. Artinya, sekolah ya sekolah, bermain ya bermain, tidak agresif dan sudah mulai bisa belajar," ungkap Christina, Jumat (1/9/2023).

Dalam kesempatan yang sama, staf bidang PPPA Dinsos Kabupaten Trenggalek, Ratri mengatakan, memang ada salah satu korban yang membutuhkan intervensi lanjutan karena berdasarkan hasil psikotes anak tersebut mengalami gangguan emosional.

Baca juga: BREAKING NEWS Guru di Trenggalek Cabuli 5 Siswa SD Divonis 6 Tahun Penjara dan Denda Rp 60 Juta

Baca juga: Modus Kepala Sekolah di Trenggalek Cabuli 5 Siswa SD, Iming-imingi Korban Pakai Duit Rp 5 Ribu

Baca juga: Polisi Tetapkan Kepala Sekolah di Trenggalek Jadi Tersangka Pencabulan 5 Siswa SD

"Kami juga melakukan intervensi terhadap keluarga, karena anak juga membutuhkan support system dari keluarga. Sebab, kondisi psikologisnya masih labil, jadi kami menguatkan keluarga untuk bisa membantu anak-anak pulih lebih cepat," lanjutnya.

Selain itu, Dinsos Kabupaten Trenggalek juga melakukan phsycoedukasi terhadap seluruh anak di SD tersebut, terkait dengan pencegahan kekerasan terutama pencegahan kekerasan fisik dan seksual.

"Setelah sesi anak selesai, kami juga lakukan phsycoedukasi terhadap orang tua, lingkup keluarga dan satuan pendidikan," jelas Ratri.

Dinsos juga terus menghubungi orang tua korban, untuk melaporkan kondisi anak korban secara berkala.

"Yang terakhir update ke saya, anak-anak sudah kembali ke kondisi awal, emosi sudah mulai stabil. Padahal sebelumnya mengalami mimpi buruk, sensitif dan tidak enak makan," pungkasnya.

Berita Terkini