"Ya tentu warga di sini juga kaget, dengan kejadian ini, tak menyangka," ucapnya.
Pantauan di lapangan, rumah keluarga terduga teroris tersebut terlihat lengang dan sepi usai penggeledahan sore hari tadi.
Rumah yang terdiri dari dua lantai itu, terlihat tertutup. Tak ada kendaraan apapun di depan rumah milik keluarga DE itu.
Bahkan Densus 88 tidak memasang garis polisi di depan rumah yang dibangun menggunakan bahan ornamen batu alam tersebut.
Menurut informasi yang didapat Kompas.com, rumah keluarga DE sempat aktif berdagang, terlihat dari rolling door berukuran 2x3 meter yang dibangun tepat di samping rumahnya.
Ditemukan Senjata Rakitan
Dalam proses penangkapan DE di rumahnya, tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang.
Personel Densus 88 bersenjata lengkap berjaga di depan pagar dan sebagian lainnya melakukan penggeledahan.
Sesekali, polisi membuka pagar. Terlihat sejumlah senjata api rakitan dan amunisi dijejerkan di teras rumah DE.
Tak hanya itu, bendera ISIS yang didominasi berwarna hitam dengan tulisan berbahasa Arab itu juga diamankan.
Terdapat juga beberapa buku tebal, satu laptop, sejumlah ponsel dan kamera yang diduga menjadi "alat" terduga pelaku untuk melakukan propaganda di media sosial.
DE Lakukan Propaganda di Media Sosial
Sementara Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan, DE merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Ia juga aktif melakukan propaganda jihad di media sosial.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ucap Aswin saat dikonfirmasi, Senin.