Laporan Wartawan SURYA.co.id, Willy Abraham
SURYA.co.id, GRESIK - Setelah viral dikritik emak-emak di Gresik bernama Marita Sari, bentuk uji praktik SIM di Polres Gresik pun kini berubah.
Jalur yang dilalui peserta ujian juga tampak lebih lebar.
Diketahui, ujian praktik SIM di Polres Gresik sempat viral dikritik seorang emak-emak bernama Marita Sari.
Marita ngamuk karena anaknya tak lulus ujian SIM sebanyak 13 kali.
Dalam video yang dibagikan, Marita Sari mengadu ke Kapolri.
Dan kini bentuk sirkuit atau lintasan di Satpas Satlantas Polres Gresik telah berubah.
Lebih lebar dibanding sebelumnya.
Tidak ada lagi lintasan yang zig-zag dan juga angka delapan.
"Sudah ada jukrah dari korlantas dan juga dari ditlantas polda jatim tentang perubahan uji praktek R2.
Sudah langsung ditindak lanjuti oleh Kasat Lantas Polres Gresik beserta Kanit Regident Polres Gresik untuk menyesuaikan dan action untuk ujian praktek R2 kepada pemohon sim yang melaksanakan uji praktek R2," kata Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: TABIAT Marita Sari, Emak-Emak yang Ngamuk karena Anaknya Tak Lulus Tes SIM 13 Kali, Pernah Dipenjara
Meski lintasan sudah berubah menjadi lebih lebar dibanding sebelumnya.
Pihaknya masih melanjutkan program coaching clinic. Pelatihan kepada pemohon SIM dibantu petugas.
"Untuk program coaching clinic tetap dilanjutkan dan dilaksanakan di jam yang sama pada pukul 14.00 - 17.00 di satpas induk satlantas polres gresik.
Pelaksanaan pun sudah saya cek dan pastikan bahwa jukrah dari korlantas serta ditlantas polda jatim sudah berjalan di satpas. Alhamdulillah untuk tanggapan pemohon sim hari ini berdampak positif," bebernya.
Diketahui saat ini perubahan lintasan yang kini menjadi sebuah sirkuit yang mengakomodasi 4 materi ujian praktik.
Sudah tidak ada lagi materi zig zag atau slalom test. Uji membentuk angka 8 digantikan dengan uji membentuk huruf S.
Ukuran lintasan diperlebar dibanding sebelumnya.
Sebelumnya, sosok Marita Sari, emak-emak di Gresik, tengah viral di media sosial.
Marita Sari mendapat sorotan lantaran video curhatannya ramai di jagad maya.
Dalam video yang dibagikan, Marita Sari mengadu ke Kapolri.
Aduan itu dipicu anaknya gagal ujian praktek SIM.
Bukan hanya satu atau dua kali, sang anak disebut gagal praktek sim sebanyak 13 kali.
Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengeluhkan ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.
Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk dan sudah ditonton 30 ribu.
"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik. Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata imbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam
Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktek SIM.
"Anak saya 13 kali gagal, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus. Ternyata imbauan pak kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya ngamuk-ngamuk di sana," ucapnya lagi.
Sosok Marita Sani
Diketahui, sosok emak-emak yang videonya viral itu bernama Marita Sari.
Ia merupakan wanita berusia 42 tahun.
Marita Sari merupakan warga Perum Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Namanya viral usai curhat mengenai anaknya yang gagal praktek SIM di Satpas Satlantas Polres Gresik.
Saat ditemui, Marita Sari mengaku sempat emosi di Satpas Satlantas Polres Gresik.
"Selama ini anak saya 12 kali berangkat sendiri, kemarin ke 13 kali sama saya," kata Marita Sani.
Marita datang ke Satpas Satlantas Gresik bersama dua anaknya.
Saat mengetahui putranya gagal, Marita langsung meminta putranya menjaga si adik yang paling kecil.
Marita langsung masuk ke ruang Satpas Satlantas Polres Gresik seorang diri.
"Saya mau ke Kasatlantas pengen diskusi, SOP berapa kali uji SIM ini, ternyata tidak ada Kasatlantasnya. Saya marah lah tidak ditemui," ujarnya.
Bagian Baur SIM akhirnya mendatanginya. Marita mengaku tetap ingin bertemu Kasatlantas.
Dia ingin menanyakan terkait imbauan Kapolri terkait ujian praktek SIM mengapa tidak ditindaklanjuti.
Marita sendiri mengaku anaknya gagal praktek SIM karena trauma.
Pasalnya, Marita pernah berurusan dengan polisi terkait UU ITE pada tahun 2019 lalu.
"Mungkin anak saya trauma, karena saya pernah berurusan dengan polisi jadi gagal terus," kata Marita.
Usai perdebatan di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik. Putranya akhirnya mendapatkan SIM C beserta SIM suaminya yang telah habis.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id