SURYA.co.id - Sepak terjang Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menggertak Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini jadi sorotan.
Aksi kritis Melki memang selama ini selalu jadi sorotan publik. Seperti sebelumnya ia pernah mengkritik keras DPR RI terkait Perppu Cipta Kerja.
Dan kini ia menjadi sorotan karena malayangkan gertakan untuk Presiden Jokowi.
Dalam video yang beredar, tampak Melki menanyakan apakah Presiden Jokowi mau turun secara baik-baik atau berdarah-darah.
Video tersebut ternyata adalah cuplikan video podcast Youtube eks ketum KPK Abraham Samad berjudul "Ketua BEM UI: Presiden Jokowi, Jangan Bunuh Demokrasi & Antikorupsi | Abraham Samad SPEAK UP”.
Di dalam video, Melki membahas perihal kondisi Indonesia hari ini.
Melki kemudian menyebut bahwa di tahun ke-10 atau tahun terakhir Jokowi menjadi presiden, apakah ia mau turun secara baik-baik atau berdarah-darah.
"Tahun ke depan adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," kata Melki dalam video itu.
Lantas, seperti apa sepak terjang Ketua BEM UI itu sebelumnya?
Melansir dari tayangan youtube Tribun Sumsel, Melki Sedek Huang adalah ketua BEM UI 2023 yang terpilih sejak Januari 2023. Baru 3 bulan ini menjabat sebagai ketua BEM UI yang sebelumnya sebagai BEM Fakultas Hukum (FH) UI.
Meski baru 3 bulan menjabat, beberapa gebrakan telah dilakukan sejak BEM UI berada di bawah kepemimpinan Melki Sedek Huang.
Melki Sedek Huang merupakan mahasiswa jurusan Administrasi Hukum di Universitas Indonesia.
Selain itu Melki Sedek juga aktif dalam berbagai proyek, relawan, dan organisasi seperti Barisan Inti Makara Merah (BARIKARA) sejak 2019 hingga sekarang.
Pada Juni 2020, Melki dinobatkan sebagai Best Staff of Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FH UI 2020.
Melki telah menyelesaikan program magang di salah satu firma hukum, yaitu Legal Intern di Tampubolon, Tjoe, and Partners Law Firm pada November 2022.