Awalnya, dia tidak menaruh curiga kepada TP karena terlihat menyakinkan.
Akun instagram weeding organizer milik terduga pelaku juga mempunyai review yang cukup bagus.
"Bulan November 2022 kita deal yang diwakili TP," kata dia.
Di waktu yang sama, Indra juga membayar termin pertama sebanyak Rp 45 juta.
Total biaya yang harus dia bayarkan sebanyak Rp 153 juta kepada terduga pelaku.
"Harapannya dengan pembayaran termin pertama itu pihak weeding organizer bisa booking makanan, dekorasi, suvenir, dan makeup untuk pernikahan saya," paparnya.
Setelah pembayaran termin pertama, tiba-tiba terduga pelaku slow response saat dihubungi.
TP juga menjadi jarang memberi kabar soal perkembangan kegiatan pernikahannya.
"Kejadian itu mulai ketahuan saat salah satu katering makanan menghubungi ibunya karena kebetulan kenal.
Ternyata nama saya tak tercatat di katering yang biasa bekerja sama dengan wedding organizer milik TP," kata dia.
Setelah mendapat kabar tersebut, dia akhirnya dia menghubungi TP dan memintanya agar biaya untuk pesan katering dikembalikan dan ada penghitungan ulang soal biaya.
"Kita juga mendapatkan info jika TP juga mempunyai banyak tunggakan ke vendor lainnya," imbuhnya.
Singkat cerita, pada 28 April 2023 korban kembali mentransfer Rp 33 juta kepada TP. Namun, hingga Mei 2023 TP tidak kunjung memberikan kabar kepadanya.
"Sekitar 16 Mei 2023 TP datang ke rumah orangtua calon saya untuk memberikan contoh suvenir.
Namun suvenir yang dibawa malah salah. Itu pun harus saya kejar-kejar dulu," ujarnya.