"Kayanya begitu (jalan sulit terhalang perut). Ada ibu-ibu yang melihat, kalau jalan pagi-pagi itu, seperti orang hamil. Terus waktu kejadian. Orang itu tidak kepo, kok santai, dan langsung pergi," jelasnya.
Selain itu, beberapa tahun lalu, warga setempat juga kerap merasa resah dengan kebiasaan NT yang acap beberapa kali mengajak pasangan laki-lakinya yang belum jelas keabsahan status hubungannya, ke dalam kosan, saat kedua kakak-kakaknya sedang bekerja.
Saking meresahkankannya. Pihak keamanan RT setempat, berkali-kali menegur NT untuk tidak kembali melakukan perbuatannya mengajak laki-laki atau pacarnya berdua-duaan di dalam kosan.
"Terus dulu pernah ditegur seksi keamanan sering bawa pacar. Jadi mengarahkan ke situ. Sering pulang malam, sering pacaran, dan sering ditegur sama seksi keamanan, sebelum saya jadi RT," ungkapnya
Kecurigaan demi kecurigaan tersebut makin diperkuat dengan perangai NT pada saat jasad bayi tersebut ditemukan oleh salah seorang warga dan membikin geger permukiman sekitar.
Imam Makali juga sempat melihat cara NT bersikap atas temuan mayat bayi tersebut, terbilang aneh.
Pasalnya, tak seperti kebanyakan warga sekitar yang cenderung penasaran dengan adanya mayat bayi tersebut.
Sosok NT tampak sekonyong-konyong keluar dari kosan dengan perangai datar dan biasa. Lalu berjalan menuju ke arah pintu keluar gang permukiman setempat.
Sekadar diketahui, kronologi penemuan mayat bayi terbungkus kantung kresek, di dalam wadah tong sampah, tepat depan bangunan deretan kosan dua lantai Jalan Tengger Rejo Mulyo V/D No 03, Kandangan, Surabaya, Jumat (19/5/2023), diungkap oleh M Sholichin (71) warga setempat.
Ia merupakan penemu pertama mayat bayi tersebut. Kondisi mayat bayi tersebut, menurutnya, mengenaskan.
Selain sekujur tubuhnya masih berlumuran darah, dengan kondisi plasenta tali pusar atau ari-ari masih belum terpotong.
Pada bagian mulut mungil bayi tersebut, terdapat sebuah benda tutup botol penyemprot cairan (spray) yang masih terdapat selang kecil menjulur sepanjang 15 cm.
Sholichin mengatakan, dirinya menemukan mayat bayi tersebut, saat hendak mencari botol dan kardus bekas dari tong sampah tetangga sebelah kanan rumahnya itu.
Terdapat dua tong sampah berbahan plastik di depan bangunan kosan tersebut. Tong pertama dibuka, isinya kosong.
Kemudian, saat membuka tong kedua, matanya terbelalak, melihat kantung kresek kecil terdapat seonggok daging penuh darah.