Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Animator Cak Rye, Menjaga Wayang Tetap Lestari di Kalangan Generasi Muda

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Cak Sur
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Riyanto atau Cak Rye Animator Wayang

Saya membuat animasi wayang ini karena di dalamnya berisi macam-macam karakter. Selain tontonan, ada banyak sekali ilmu dan tuntunan.

Karakter itu kan bisa disampaikan ke anak didik. Ada karakter baik yang harus dicontoh dan karakter jelek yang dihindari, di dalam wayang ada semua. Karena dulunya, wayang digunakan untuk dakwah para wali disampaikan kepada masyarakat sekitar sehingga mampu menyampaikan dakwahnya secara cepat lewat pertunjukan.

Contohnya karakter yang bagus ada pada Kresna, dia orang yang mampu berpikir jernih dan membuat keputusan yang adil. Karakter yang tidak baik, juga ada. Ada Sengkuni dan Dorna yang tidak baik dicontoh anak-anak karena sifatnya mempengaruhi kejelekan kepada orang lain.

Dalam penayangannya, menggunakan latar suara Dalang Ki Seno. Seperti apa sosok Ki Seno di mata Cak Rye?

Saat saya buat animasi, Ki Seno masih ada. Tetapi saya tidak tampilkan di Youtube. Saya ambil MP3 nya dari Ki Seno dan memadukan dengan gerakan dan gambar animasi. Makanya Ki Seno disebut dalang millenial karena mampu mengemas wayang diterima semua kalangan.

Sementara saya ambil dari Ki Seno. Selanjutnya nanti saya juga ingin dari dalang lain, Ki Hadi Sugito karena juga memiliki banyak guyonan. Ada juga yang pesan dari dalang Jawa Barat, Ki Asep Sunandar.

Bagaimana proses dibalik layar Animasi Wayang karya Cak Rye?

Pertama saya cari gambar dulu, misal Arjuno, kemudian di croping dan diseleksi menjadi gambar saja. Kemudian disimpan dan jika sudah fix diambil bagian tengah dan di-crop sesuai anggota tubuh yang ingin digerakan.

Saya membuat satu tokoh bisa satu malam. Apalagi kalau dapat gambar yang tidak bagus, misal ada sisi gelap dan terlalu terang. Itu harus diolah dulu.

Kalau sudah jadi, bisa digerakan mulai dari kaki dan sebagainya. Saya sengaja menambahkan sepatu karena banyak sekali yang suka dan daya tarik anak-anak. Sudah saya coba yang tidak pakai sepatu yang lihat sedikit.

Berapa lama proses membuat animasi wayang dengan durasi minimal 15 menit?

Awal mula saya membuat animasi wayang ini, saya berpikir tidak mungkin keseluruhan cerita wayang yang ada. Saya ambil bagian yang lucu supaya penonton suka karena kalau sudah suka, tertarik, nanti yang tidak lucu pun tetap ditonton. Kalau satu judul pertunjukan wayang asli enam jam, saya ambil durasi yang penting saja. Intinya tidak menghilangkan cerita.

Biasanya saya bikin part per part dan seri ke seri. Karena proses pembuatannya sebenarnya sangat lama sekali. Proses terlama saya bikin durasi dua setengah jam.

Dalam setiap durasinya sudah memiliki unsur pengenalan karakter dan gorong-gorong atau part dialog dagelan dalam pewayangan.

Kendala di balik layar pembuatan animasi?

Halaman
123

Berita Terkini