Bahkan para wartawan yang sedang santai di Kantor PWI jalan Kiai Amin sempat bersemburat saat merasakan dampak gempa.
Ketika gempa terjadi, para wartawan sedang santai menunggu saat adzan maghrib. Tiduran dan sebagian duduk duduk di kursi tamu merasa jika kantor PWI tiba-tiba bergoyang meski tidak lama.
"Lho, lho goyang yo goyang yo, " kata Zulfikar, wartawan anggota PWI Lamongan sembari reflek beranjak dari tempat duduk.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Akbar , warga Kecamatan Deket . Ia mengaku, ketika gempa terjadi ia sedang belajar kelompok di rumah temannya, kota Lamongan.
Ketika itu, ia merasa kursi yang ia duduki seperti bergoyang-goyang. Apalagi, pada saat yang sama, hujan sedang melanda kawasan Lamongan. "Goyang-goyang, " katanya.
Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin membenarkan jika gempa yang dirasakan oleh warga Lamongan ini adalah gempa yang terjadi berpusat di barat daya Tuban.
Muslimin mengaku hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat dari gempa ini.
"Betul gempa Tuban dirasakan juga di Lamongan dan hingga saat ini di Lamongan belum ada laporan kerusakan," tandasnya.
Namun Muslimin memastikan sejauh ini tidak ada kerusakan berat muapun ringan. " Semoga saja tidak ada kerusakan apapun, " ungkapnya.
2. Di Trenggalek dirasakan cukup lama
Gempa Bumi yang mengguncang Tuban Jawa Timur dirasakan hingga Kabupaten Trenggalek, Jumat (14/4/2023).
Seorang warga, Hammam Defa, mengatakan gempa tersebut berlangsung cukup lama daripada biasanya hingga membuat dirinya khawatir.
"Tadi sedang ngobrol saja sama teman - teman, tiba-tiba merasakan guncangan," kata Hammam, Jumat (14/4/2023).
Ia merasakan guncangan tersebut lebih kurang 3 sampai 4 menit hingga membuat dirinya harus keluar rumah.
"Sampai di luar juga masih gerak-gerak, antena juga goyang - goyang semua," lanjutnya.