SOSOK Dokter Mawartih Susanty yang Meninggal Tak Wajar di Nabire Papua, Ini Jejak Pengabdiannya

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Mawartih Susanty meninggal dunia tak wajar di rumah dinas RSUD Nabire, Papua. Berikut sosok dan rekam pengabdiannya!

"Kami sudah sampaikan ke keluarga, Kemenkes akan bekerjasama dengan kepolisian memastikan bahwa penyelidikan dikakukan dengan transaparan, terbuka tidak ada yang ditutupi mengenai kasus ini," tegas Budi seusia melayat.

Ia tidak menampik, proses penyelidikan kasus kematian dr Mawartih itu membutuhkan waktu.

Utamanya hasil otopsi terhadap jenazah yang dilakukan tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

"Membutuhkan waktu supaya tidak salah analisanya, dan nanti saya akan memberikan kesempatan kepada kepolisian karena mereka yang menjadi pemimpin dalam penyelidikan ini dibantu oleh Kemenkes," jelasnya.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan edaran resmi yang menghimbau segenap anggota IDI untuk mengenakan pita hitam di lengan kanan selama tiga hari.

Pita hitam itu sebagai ungkapan solidaritas dan duka cita atas meninggalnya dr Mawartih Susanti, SpP.

Jenazahnya telah dimakamkan di Pekuburan Panaikang, Makassar, setelah sebelumnya diotopsi oleh Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel di RS Bhayangkara.

Sekretaris Jendral (Sekjen) PB IDI Ulul Albab dalam keterangan persnya mengatakan, penggunaan pita hitam di lengan kanan ini dimulai sejak pemakaman almarhumah dr Mawarti pada Senin, 13-15 Maret 2023. 

Surat edaran resmi PB IDI tersebut ditujukan kepada segenap ketua IDI Cabang, segenap Ketua IDI Wilayah, segenap Ketua Perhimpunan, serta segenap Ketua Keseminatan mulai pagi ini, Senin, 13 Maret 2023.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ayah dr Mawartih Susanty: Bapak Tak Sanggup Mengantarmu ke Peristirahatan Terakhir

Berita Terkini