Kedekatan itu sedikit banyak membuat Presiden Jokowi memilih Yudo sebagai calon Panglima TNI.
Apalagi, hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman dengan Andika dikabarkan sempat renggang.
“Yang menarik memang hubungan Pak Yudo dan Pak Andika relatif lebih baik kayaknya dari pada Pak Andika dan Pak Dudung,” ujar Edna dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (29/11/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAL Yudo Margono Disebut Kantongi Restu Andika Perkasa untuk Maju Jadi Calon Panglima TNI'.
Menurut Edna, Yudo kerap muncul di muka publik karena sering menemani Andika dalam berbagai kesempatan.
“Kayak di Garuda Shield yang eksis Angkatan Laut, yang muncul Pak Yudo,” katanya.
Ia menduga hubungan baik itu membuat Andika merekomendasikan pada Jokowi siapa figur yang layak menggantikannya.
“Jadi make sense saja Pak Jokowi pasti tanya ke Pak Andika kan, menurut Panglima TNI siapa nih (yang menggantikannya),” sebut dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi memilih KASAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Hal ini terungkap setelah Surat Presiden (Surpres) yang dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR RI dibacakan oleh Puan Maharani hari ini, Senin (28/11/2022).
Dengan demikian, Laksamana Yudo Margono bakal menjalani uji kelayakan sebelum akhirnya diputuskan menggantikan jabatan Jenderal Andika Perkasa.
Alasan Jokowi Pilih Yudo
Hal ini sesuai Surat Presiden (Surpres) yang dikirimkan Joko Widodo (Jokowi) ke DPR RI, Senin (28/11/2022).
"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa SE.MA.Msc adalah Laksamana TNI Yudo Margono SE.MM, Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL yang menjabat saat ini," ungkap Ketua DPR RI, Puan Maharani, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Terkait pemilihan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno, membeberkan alasannya.