Baca tanpa iklan
Tetapi, momen bercanda Putri dengan kuasa hukumnya bisa diterjemahkan dalam beberapa asumsi.
“Bisa diterjemahkan bahwa dia ternyata pura-pura, atau saat ini depresi, atau sedang lupa,” terangnya.
Kirdi klalu menyinggung soal ekspresi Putri yang sempat menangis di sidang pembacaan dakwaan.
Diketahui, Putri menangis saat peristiwa di Magelang diceritakan.
Kirdi menilai tangisan Putri tidak semata-mata dapat dinilai sebagai trauma karena adanya peristiwa pelecehan.
Mengingat, pelecehan tersebut juga masih abu-abu dan belum diketahui kebenarannya.
“Ketika dakwaan dibacakan dan diceritakan peristiwa pelecehan, itu kan kalau dia menangis dan dia trauma, asumsinya pelecehan itu memang terjadi,” papar Kirdi Putra.
“Bagaimana kalau misalnya ada cerita lain yang belum terbuka, pelecehan tidak terjadi, maka menangisnya kenapa? Bisa jadi menangisnya karena dia diminta mengakui kejadian yang tidak dia lakukan,” tambahnya.
Selain itu, Putri Candrawathi lebih banyak menunduk dalam sidang.
Menurut Kirdi, gestur tersebut merupakan salah satu cara seseorang untuk menghindari pandangan orang lain atau menyembunyikan ekspresi.
“Menunduk itu artinya itu menghindari paparan visual, "Saya ingin menghindari orang lain melihat saya", atau "Saya ingin menghindari melihat orang lain karena bisa membuat ter-trigger". Atau, "Saya tidak ingin orang mengetahui kondisi saya sebenarnya seperti apa",” jelas Kirdi.
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pakar Mikro Ekspresi Analisa Sikap Putri Candrawathi di Sidang: Menangis, Bercanda Hingga Menunduk