SURYA.co.id - Di tengah keberingasan KKB Papua yang semakin merajalela, jubir OPM Sebby Sambom malah mencak-mencak.
Sebby menuduh TNI-Polri telah melakukan serangan di salah satu markas KKB Papua di kawasan Alguru, Nduga.
Sebby mengatakan bahwa TNI-Polri menggunakan bom mortir dan senjata kimia beracun dalam penyerangan tersebut.
Tak hanya itu, menurut Sebby serangan TNI-Polri turut membakar rumah milik warga sipil.
"Serangan bom mortir dua hari berikutnya mengakibatkan sembilan rumah warga sipil di Alguru terbakar hangus, menghancurkan semua harta benda milik warga sipil orang asli Papua di Ndugama," ujar Sebby Sambom dalam laporannya.
Dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Bos KKB Papua Ngamuk, Ngaku Markasnya Diserang TNI-Polri dengan Bom Mortir: Anda Rusak Indonesia!'.
Menurut Sebby dampak dari penyerangan itu langsung membakar rumah-rumah warga sipil.
Namun ia mengakui bahwa dirinya dan anggotanya tidak mengetahui dengan pasti jenis dan senjata apa yang digunakna TNI-Polri dalam penyerangan tersebut.
Markas KKB di Alguru diklaim menjadi telaga lumpur akibat serangan itu.
Namun KKB memastikan tidak ada korban jiwa.
Dengan melihat serang bom mortir, Panglima TPNPB-KODAP III Ndiuama Bridgen Egianus Kogeya melalui telpon selulernya mempertanyakan penggunaan bom oleh TNI/Polri yang menghancurkan alam dan merusak rumah warga sipil.
"Jadi anda Indonesia merusak tanah? Saya ada sama-sama dengan anda TNI/Polri di Kenyam," ungkap Sebby mengulang pernyataan Egianus.
Keberingasan KKB Papua
Sementara itu, keberingasan KKB Papua tengah menjadi sorotan.
Serangan KKB Papua menggunakan Granade Launcher Mortir (GLM) atau granat, mengakibatkan 10 prajurit jadi korban di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.