Biodata Goliath Tabuni, 'Si Pencabut Nyawa' yang Klaim Bertanggungjawab Atas Gugurnya 4 Prajurit TNI

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Goliath Tabuni, Panglima TPNPB OPM yang mengklaim bertanggungjawab atas gugurnya 4 prajurit TNI di Maybrat. Berikut ini profil dan biodatanya.

"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Papua Barat, agar tetap tenang. Sebagai Panglima Kodam XVIII/Kasuari, akan menjamin keamanan wilayah," imbuhnya.

Profil dan Biodata Goliath Tabuni

Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (Facebook/KOMNAS-TPNPB)

1. Jadi Pimpinan TPNPB sejak 2012

Goliath Tabuni adalah panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang bermarkas di Tingginambut Puncak jaya Papua.

Pada awalnya Goliath Tabuni berjuang bersama Kelly Kwalik di Timika yang bermarkas di Kali Kabur.

Penyaderaan di Mapenduma terjadi saat Goliath masih menjadi anggota dari Kelik Kwalik. 

Selanjutnya dia pindah ke Puncakjaya memimpin pasukan dan mulai beraksi pada 2004 sampai saat ini.

Setelah Reformasi melalui TPN-OPM di Biak Markas Perwomi, Goliath Tabuni dipilih sebagai Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Goliath Tabuni Resmi dilantik menjadi pimpinan TPNPB di Markas Tingginambut 11 Desember 2012, ia bersumpah di hadapan dewan militer Papua sesuai sumpa janji militer TPNPB.

Di bawah Goliat Tabuni, masih ada sosok panglima Lekagak Telenggen yang ditunjuk sebagai pemimpin operasi.

2. Sang Pencabut Nyawa Warga Sipil

Pasukan TNI-Polri yang memburu KKB di Papua menjuluki Goliath Tabuni sebagai sosok yang biadab sang pencabut nyawa warga sipi.

Goliath Tabuni dikenal gencar melawan militer Indonesia hingga menewaskan puluhan anggota TNI dan Polri di Puncakjaya, Papua.

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Dilansir dari GridHot, Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati orang asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI-Polri.

Goliath Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Halaman
1234

Berita Terkini