Update Situasi Intan Jaya di Tengah Aksi KKB Papua: Pemkab Tak Berani Ngantor, 100 Brimob Dikerahkan

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasukan Brimob mengamankan Kabupaten Intan Jaya. Update Situasi Intan Jaya di Tengah Aksi KKB Papua ada di artikel ini

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah update atau kabar terbaru situasi Kabupaten Intan Jaya di tengah aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Situasi Kabupaten Intan Jaya saat ini belum kondusif, pejabat pemerintan kabupaten (Pemkab) masih belum berani ke kantor.

Terlebih lagi setelah KKB Papua menembak mati dua anak buah Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini.

Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua (Facebook/The TPNPB News)

KKB Papua Dapat Balasan Setelah Bunuh 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Yonif 400/BR Tembak 1 OPM

Situasi Kabupaten Intan Jaya Setelah KKB Papua Tembak Mati 2 Anak buah Jenderal Andika Perkasa

Aparat setempat juga telah mengerahkan 100 pasukan Brimob untuk membantu pengamanan Kabupaten Intan Jaya.

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Soal Kondisi di Intan Jaya, Kapolres: Pemerintahan Tidak Jalan, Bupati dan Bawahannya Tidak di Tempat'

1. Pemkab belum berani ke kantor

Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, kurang kondusif karena ulah KKB Papua dalam beberapa bulan terakhir.

Upaya penegakan yang dilakukan aparat keamanan menemui kendala karena pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya tidak ada di tempat.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni diduga belum pernah berada di kantor sejak 2021.

"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada yang di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," ujar Antara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/2/2021).

Antara mengaku kesulitan membina masyarakat karena tak ada dukungan dari pemerintah setempat.

Namun, Wayan memahami situasi keamanan yang kurang kondusif membuat Bupati Intan Jaya dan jajarannya enggan berada di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

"Yang bisa bertahan memang cuma kita saja, polisi dengan TNI, karena faktor keamanan Pemdanya tidak ada," kata dia.

2. Kota Sugapa cukup kondusif

Halaman
1234

Berita Terkini