SURYA.CO.ID - Inilah 4 insiden pilkada 2020 yang mewarnai penyelenggaraan pesta demokrasi di sejumlah daerah di Indonesia, pada Rabu (9/12/2020).
Insiden pilkada 2020 ini berkaitan dengan kasus covid-19 hingga aksi kekerasan massa.
Meski begitu, insiden pilkada ini tidak menghalangi penyelenggaraan pilkada 2020 yang berlangsung serentak, Rabu (9/12/2020).
Hanya saja, khusus kasus terakhir, saat ini kotak suara yang dirampas masih dicari.
Berikut 4 insiden pilkada 2020:
1. Calon bupati meninggal dunia
Baca juga: UPDATE Hasil Pilkada Sidoarjo 2020: Muhdlor-Subandi dan BHS-Taufiqulbar Klaim Menang, Ini Datanya!
Baca juga: Pilkada Tuban 2020, Hasil Hitung Cepat Tim Internal Partai Demokrat untuk Pasangan Lindra-Riyadi
Baca juga: Update Hasil Pilkada Lamongan 2020: Yuhronur Efendi Sementara Unggul 40,9 Persen, Begini Reaksinya
Tepat di hari pemungutan suara, Rabu (9/12/2020), calon Bupati Kabupaten Barru nomor urut 3, Malkan Amin (72) meninggal dunia.
Malkan tutup usia di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar akibat terpapar Covid-19.
Calon bupati yang diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra tersebut meninggal sekitar pukul 10.30 Wita.
Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo, Khalik Saleh, mengatakan Malkan adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
“Pasien Malkan Amin terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirujuk dari RS Bhayangkara sejak tadi malam sekitar pukul 00.10 Wita.
Pasien meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 10.30 Wita,” kata Khalik saat dihubungi.
Khalik Saleh menuturkan, saat dibawa ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, kondisi Malkan sudah memburuk.
"Meninggal saat mendapat perawatan tim medis,” sebut Khalik.
Saat ini, jenazah Malkan masih berada di rumah sakit.
RSUP Wahidin Sudirohusodo masih berkoordinasi dengan keluarga mendiang terkait lokasi pemakaman.
Sebagai informasi, dalam Pilkada Barru 2020 ada tiga pasangan calon.
Pasangan nomor urut 1, Mudassir Hasri Gani dan Aksah Kasim, diusung PKB dan PPP.
Kemudian pasangan nomor urut 2, Suardi Saleh dan Aska Mappe, diusung Partai NasDem, PDI-P, PKS, dan Partai Demokrat.
Terakhir pasangan nomor urut 3, Malkan Amin dan Andi Salahuddin Rum, yang diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra.
2. Anggota KPPS Dijemput Gugus Tugas
Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dijemput tim Gugus Tugas Covid-19 di tengah jalannya pilkada.
Penyebabnya, anggota tersebut seharusnya melakukan isolasi.
Ia juga tak terbuka pada rekannya jika telah melakukan tes swab.
Padahal anggota itu sudah melayani para pemilih sejak dibukanya TPS hingga sekitar pukul 10.00 WIB.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil monitoring Bawaslu DIY terhadap Pilkada di tiga wilayahnya.
Anggota Bawaslu DIY Divisi Hukum Data dan Informasi, Agus Muhammad Yasin, mengatakan anggota KPPS itu dijemput saat bertugas di TPS 24 Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul.
"Menunggu hasil test swab tetapi tidak terbuka menyampaikan ke rekannya sehingga tidak ada yang tahu,” Agus saat jumpa pers di Kantor Bawaslu DIY, Rabu (9/12/2020).
Kemudian petugas Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul pun melakukan penjemputan.
Usai dijemput, dilakukan penyemprotan disinfektan di TPS 24 Patalan.
Selama dilakukan penyemprotan disinfektan, proses pemungutan suara dihentikan satu jam Setelah itu, pemungutan suara terus berlangsung hingga selesai.
Namun atas kejadian itu, ada banyak warga memilih tidak datang ke TPS.
Ada 91 orang takut, dan akhirnya tidak datang. Proses pemungutan suara tetap berlangsung sampai penghitungan berakhir,” kata Yasin.
Hasil monitoring Bawaslu, ada juga kejadian pemindahan TPS karena pemilik rumah takut adanya pemilih atau petugas yang terpapar Covid-19.
“TPS 27 Glodogan Bambanglipuro sempat memindahkan TPS karena pemilik rumah ketakutan kalau ada pemilih yang terpapar Covid,” katanya.
3. Ketua KPPS Dijemput ayahnya
Insiden tak terduga muncul di TPS khusus bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Lapangan, Jalan Indrapura Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Jalannya pemungutan suara pun sempat sedikit terganggu.
Penyebabnya, orangtua dari salah satu petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) merasa keberatan karena anaknya bertugas di TPS 31 yang ada di RS Darurat.
Petugas ini ternyata merupakan Ketua KPPS yang bertugas melayani pasien Covid-19 asal Surabaya untuk menggunakan hak pilihnya di Pilkada Surabaya.
Kepada wartawan, ayah dari petugas KPPS ini mengaku keberatan anaknya bertugas di TPS tersebut. Ia khawatir anaknya justru terjangkit Covid-19. Karena alasan itu, dia meminta anaknya untuk pulang.
"Dia ketua KPPS (di RS Darurat). Saya keberatan, takut sampai terjangkit. Kalau terjangkit saya stres, kepikiran seterusnya," kata orangtua petugas KPPS yang enggan disebutkan namanya.
Ia pun sempat melakukan dialog dengan PPK dan tim dokter di RS Darurat. Usai berdialog, dia tetap bersikukuh meminta agar anaknya diganti oleh petugas lain.
"Saya punya anak, saya tidak izinkan. Anak saya pulang, saya tunggu, jangan sampai anak saya masuk," ucap dia.
Karena penolakan itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Krembangan Febryan Kiswanto akhirnya memutuskan untuk mengganti Ketua KPPS tersebut dengan petugas lain.
"Untuk bertugas di dalam bisa satu KPPS saja, jadi tidak ada masalah," kata Febry.
4. Kotak Suara Dirampas
Pilkada di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, diwarnai aksi kekerasan.
Segerombolan massa dipengaruhi minuman beralkohol merampas kotak suara di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Rabu (9/12/2020).
Wakapolda Papua Brigjen Matius D Fakhiri mengatakan, seorang anggota Brimob terluka karena lengan kananya terkena panah.
"Ya benar, ada insiden di Mamberamo Raya, satu anggota terkena anak panah," ujar Matius di Keerom, Rabu (9/12/2020).
Matius menjelaskan kronologi insiden tersebut. Awalnya seorang pelaku berinisial SM yang dipengaruhi minuman beralkohol membuat keributan di TPS.
Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi, polisi justru diserang sejumlah masyarakat menggunakan panah, parang, dan tombak. Akibat penyerangan itu, seorang anggota Brimob BKO Polres Mamberamo Raya terkena panah. Anggota polisi itu dilarikan ke RSUD Kawera.
"Penyerangan tersebut dipicu oleh pelaku yang dalam pengaruh minuman keras dan membuat keributan di TPS 01," kata dia.
Setelah penyerangan tersebut, massa membawa kabur kotak suara di TPS 01. Kotak itu berisi surat suara yang telah dicoblos.
Polisi dan penyelenggara pemilu masih berusaha berkomunikasi dengan massa tersebut untuk mengambil kembali kotak suara yang dirampas.
"Kami sudah berkoordinasi di mana permintaan dari masyarakat Kampung Anggreso agar Kadistrik Mamberamo Tengah dan sekretaris Kampung Anggreso untuk mengambil kotak suara tersebut," kata Matius.
Mamberamo Raya merupakan satu dari 11 kabupaten di Papua yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.
Terdapat empat pasangan calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada Mamberamo Raya. Mereka adalah, Jhon Tabo–Every Mudumi, Kristian Wanimbo–Yonas Tasti, Dorinus Dasinapa–Andi May, dan Robby Rumansara–Lukas Jantje Puny.