Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Sepak Terjang KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen, 2 Kubu yang Bersatu Mengincar PT Freeport

SURYA.co.id - Polri saat ini sedang mewaspadai indikasi kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua mengincar PT Freeport Indonesia.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan setidaknya ada dua kubu KKB Papua yang kini sudah menggabungkan kekuatan.

Mereka adalah KKB Papua pimpinan Joni Botak dan pimpinan Lekagak Telenggen.

Soal persenjataan milik KKB Papua, Waterpauw mengaku saat ini persenjataan mereka cukup banyak.

6 FAKTA Kekuatan KKB Papua Gabungan Joni Botak & Lekagak Telenggen, Punya Senjata Cukup Banyak

Kekuatan KKB Papua yang Terpecah Belah Mulai Bersatu, Joni Botak & Lekagak Telenggen Incar Freeport

Waterpauw mengaku pihaknya akan lebih memperketat pengamanan di sekitar areal PT Freeport.

Lantas, seperti apa sepak terjang KKB Papua pimpinan Joni Botak dan Lekagak Telenggen? berikut ulasannya

Joni Botak

Untuk KKB Papua pimpinan Joni Botak mungkin terdengar baru.

Hal ini lantaran nama Joni Botak baru muncul setelah terjadi kontak senjata di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop.

Baku tembak itu berujung pada gugurnya Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto, anggota Brimob Resimen III Jakarta pada Jumat (28/2) petang.

KKB Papua Joni Botak juga disinyalir hampir menyandera tiga orang guru SD Inpres Baluni, Aroanop.

Melansir dari Tribata.polri.go.id, gerombolan KKB Papua Joni Botak juga melakukan serangan di kantor Polsek Tembagapura.

Saat kontak tembak antara aparat Brimob dengan KKB pimpinan Joni Botak di Jipabera, pada Jumat (28/2/2020) petang itu, tiga anggota KKB dilaporkan juga terkena tembakan oleh peluru aparat.

Kondisi ketiga anggota KKB tersebut hingga kini tidak diketahui nasibnya lantaran langsung dibawa lari oleh rekan-rekannya.

Termasuk soal keberadaan KKB di kawasan Aroanop, tepatnya di Kampung Baluni dan Jagamin baru diketahui setelah tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Baluni sempat disandera oleh kelompok separatis bersenjata itu sejak 15 Februari hingga 18 Februari.

Halaman
1234

Berita Terkini