Purnawirawan Jenderal TNI Unggah Video Wiranto & Kivlan Zen Berdebat Sengit, Soal Kerusuhan 1998?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Jenderal TNI Unggah Video Wiranto & Kivlan Zen Berdebat Sengit

SURYA.co.id - Dua purnawirawan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Wiranto dan Kivlan Zen, terekam tengah terlibat dalam perdebatan.

Seperti diketahui, dua purnawirawan ini tampak sering beda sikap dan menjadi perbincangan banyak orang.

Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Suryo Prabowo melalui akun instagramnya, @suryoprabowo2011, mengunggah video tatap muka Wiranto dan Kivlan Zen yang sempat terlibat perdebatan.

Dari rekaman terlihat Wiranto dan Kivlan Zen sama-sama menggunakan batik.

AKHIRNYA Iwan Fals Kini Terbuka Soal Pilihan di Pilpres 2019: Jatuh Cinta Padanya Setiap Saat

Dalam Bahaya! Kriss Hatta, Hilda Vitria & Billy Syahputra Sama-sama Bisa Dibui. Ini Kata Mbah Mijan

Fakta Baru Kemuliaan Hati Syahrini, Pantas Reino Barack Menikahinya Setelah Putus dari Luna Maya

Ajudan Ungkap Cara Soeharto Hadapi Pembajakan Pesawat Woyla, Instruksi Keluar Jam 3 Dini Hari

Perdebatan kedua tokoh militer ini pun menjadi perhatian orang di sekitar mereka.

Sekilas terdengar pembahasan keduanya berkaitan dengan tugas saat aktif di militer.

Suryo Prabowo menulisakn dalam captionnya kalau kebenaran tak mengenal pangkat dan jabatan, sehingga harus disampaikan meski dengan cara ngotot

Mendadak Viral, Bungkus Mie Instan Berusia 19 tahun yang Ditemukan di Pantai Sendangbiru Malang

Jawaban Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Jadi Capres, Nama Prabowo Subianto Malah Tak Dipilihnya

"Kebenaran itu tidak kenal pangkat dan jabatan, senior atau junior.
.
Kalau yakin benar, harus disampaikan baik dengan cara ngotot maupun tertawa..." tulis @suryoprabowo2011 dalam captionnya

TERUNGKAP Kejelasan Hubungan Jennifer Dunn & Faisal Haris, Pengacara Beberkan Pernikahan Resmi

VIDEO Pengantin Pakai Jaket Gojek Viral di Whatsapp (WA) & IG, Diarak Puluhan Driver Ojek Online

Kapolres Lewat Lihat Motor Kecelakaan, Awalnya Dikira Laka Biasa, Tak Tahunya Ada Uang Ratusan Juta

Sebelumnya, perseteruan antara Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen dan Menko Polhukam, Wiranto berujung saling menantang.

Wiranto menantang Kivlan Zen dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat Panglima Kostrad untuk sumpah pocong

Tak lama kemudian, Kivlan Zen menolak tantangan itu. Kivlan justru menantang balik Wiranto untuk debat terbuka di televisi.

"Kalau memang Wiranto berani, kita berdebat saja di Kompas TV. Saya akan bawa data-data dan saksi yang menunjukkan Wiranto sebagai dalang kerusuhan," kata Kivlan, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/2/2019).

"Saya tidak mau sumpah pocong, itu kan sumpah setan. Tidak sesuai koridor hukum. Kalau mau kita berdebat saja di semua media TV di Indonesia," ujar dia.

Namun, Wiranto tidak mau lagi membahas soal tantangan sumpah pocong yang dia layangkan kepada Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen.

Hal itu disampaikan Wiranto ketika ditanya soal Kivlan yang menantang balik dirinya untuk berdebat di televisi.

"Sudah cukup saya komentari itu, kita pemilu gini. Semua sedang konsentrasi ke bangsa, bukan ke urusan-urusan seperti ini," ujar Wiranto seusai menghadiri Laporan Tahunan 2018 Mahkamah Agung, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Perjuangan GrabFood Wanita Antar Makanan Pakai Kursi Roda, Semangat Bekerja Meski Kakinya Lumpuh

Sosok Gaib di Rumah Mewah Aurel & Azriel Hermansyah Diungkap Sara Wijayanto, Ada Kayak Kuburan

Luput dari Sorotan, Sule Tak Hapus 1 Potret Mantan Istrinya Lina di Medsos hingga Kini, Masih Cinta?

Seperti diketahui, tantangan Wiranto itu berawal saat Kivlan Zen menuduhnya sebagai orang yang bertanggungjawab di balik kerusuhan Mei 1998.

Pernyataan Kivlan Zen tersebut diungkapkan dalam acara Para Tokoh Bicara 98 di Gedung Ad Premier, Jakarta Selatan, pada Senin (25/2/2019).

Dalam acara itu, Kivlan Zen juga mengatakan Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.

Menanggapi tudingan itu, Wiranto menantang Kivlan Zen untuk sumpah pocong.

"Saya berani, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja. Tahun 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu, saya, Prabowo, Kivlan Zen, sumpah pocong kita," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/2/2019), dikutip dari Kompas.com

"Siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu. Supaya terdengar di masyarakat, biar jelas masalahnya. Jangan asal menuduh saja," sambung Wiranto.

Tudingan yang dilontarkan Kivlan Zen, dinilai Wiranto tak sesuai fakta.

"Kasihan saudara Kivlan Zen yang selalu menyampaikan pernyataan ngawur. Tidak ada fakta soal itu. Dan tidak lagi melihat kenyataan yang beredar di masyarakat," kata Wiranto.

Lebih lanjut Wiranto mengatakan, padahal saat ini sudah ada dokumen hasil kerja tim gabungan pencari fakta (TGPF) soal kerusuhan 1998.

TGPF diketuai oleh Marsuki Darusman dan sekretaris Rusita Nur.

Selain itu, Wiranto mengatakan melalui dokumen itu bisa dilihat dengan jelas institusi atau tokoh yang diduga menjadi dalang kerusuhan.

Aksi Komandan Kopassus Telan 6 Telur Ular Sanca Mentah, Begini Respon Prajuritnya Saat Diperintah

Kronologi Janda Dibunuh Berondong di Kamar Hotel, Juga Bawa Uang 70 Juta dengan Cara yang Tak Lazim

Panggilan Sayang Reino Barack untuk Syahrini Terungkap! Terdiri 2 Kata, Bukan Lagi Inces

Modusnya Halus Tapi Akhirnya Terbongkar, Gadis ABG Hamil Setelah Makan Ceker Ayam Bareng Tukang Ojek

"Itu produknya ada. Dari sana sudah jelas 1998 sumber kerusuhan mengarah ke institusi mana, figur mana, ada disana," kata Wiranto.

Adapun Wiranto mengklaim, saat itu dia melakukan berbagai upaya untuk mencegah kerusuhan, lantaran posisinya adalah sebagai Menhankam/Panglima ABRI

Berbagai langkah, disebut Wiranto, telah dilakukannya, seperti langkah persuasif, edukatif kompromis, dan dialogis dengan para aktivis reformasi agar jangan sampai muncul kekacauan.

Saat kerusuhan sudah mulai pecah pada 13 Mei, Wiranto langsung mengirim pasukan dari Jawa Timur, tanggal 15 kerusuhan disebutnya sudah mereda.

"Bukan saya dalang kerusuhan. Saya mencegah kerusuhan terjadi. Tiga hari saya mampu amankan negeri ini," kata dia.

VIDEO Detik-detik Anggota TNI Dikeroyok Simpatisan Partai Saat Lihat Kampanye, Begini Kondisi Korban

Tes Kepribadian - Waktu Mandi Bisa Ungkap Karakter Aslimu, Sore Sepulang Kerja atau Malam Hari?

Derby Jatim Persebaya Vs Arema di Final Piala Presiden, Khofifah : Satu Nyali Satu Jiwa Guyup Rukun

Berikut videonya:

Potret Masa Muda Aminah Cendrakasih Mak Nyak Si Doel The Movie yang Raih Penghargaan IBOMA 2019

Fakta di Balik Driver Ojol Grab Wanita Tewas usai Tabrak Begal di Setia Budi, Dapat Info di Grup WA

Korban Penculikan Aktivis 98 Ungkap Kisahnya

Rangkaian peristiwa reformasi 1998 saat menjelang Soeharto mundur, tak bisa lepas dari kisah penculikan terhadap para aktivis saat itu.

Dua di antaranya, penculikan terhadap aktivis 1998 bernama Desmond Junaedi Mahesa dan Pius Lustrilanang pada Februari 1998.

Desmond kala itu merupakan aktivis 1998 yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN), sementara Pius adalah aktivis Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera).

Hilangnya Desmond dan Pius dilaporkan sejumlah aktivis ke kepolisian pada 10 Februari 1998.

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 13 Mei 1998, Desmond mengungkapkan pengalaman penculikan yang dialaminya.

Kesaksian ini disampaikan Desmond pada 12 Mei 1998 didampingi Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Munir, anggota Komnas HAM Albert Hasibuan, Yusuf Pani, dan La Ode Baharsani (DPD Ikadin Banjarmasin).

3 Hp Keluaran Terbaru 2019 Seharga Rp 2 Jutaan, RAM hingga 4 GB, Cek Spesifikasinya Sebelum Beli!

Prediksi Skor Persebaya Surabaya vs Arema FC Piala Presiden 2019, Selasa 9 April Kick Off Jam 15.30

Detik-detik Puluhan Brimob Rusak Sebuah Rumah Usai Rekannya Dibacok Preman, Begini Pengakuan Warga

Desmond mengisahkan, penculikannya berawal pada 3 Februari 1998 di kawasan Cililitan Besar, Jakarta Timur.

Menurut Desmond, pada 3 Februari 1998 pukul 02.30 WIB, kantornya di Jalan Cililitan Kecil didatangi 8-10 orang.

Pagi hari pukul 08.00 WIB, kembali datang orang tak dikenal.

Desmond mengaku tak curiga akan ada yang menimpanya.

"Kemudian, saya keluar kantor naik bus nomor 06 sampai di Kampung Melayu," kata dia.

"Antara LAI dan GMKI, saya dihadang dua orang yang menodong dengan senjata. Sesudah ditodong, saya bergerak, kacamata saya jatuh, saya sulit mengenali orang. Tetapi ada mobil Suzuki Vitara warna abu-abu di GMKI. Jatuhnya kacamata membuat saya tidak leluasa dapat bergerak karena mata saya minus dan silinder, jadi sulit untuk mengenal orang. Saya diringkus, dimasukkan mobil, kepala saya ditutup seperti tas hitam dan musik diputar keras-keras serta dihimpit dua orang. Sejak itu saya tidak tahu diputar-putar, setelah 50 menit saya sampai di suatu tempat," papar Desmond.

Desmond mengaku diborgol, matanya ditutup kain hitam.

Selama tiga jam, ia diinterogasi tentang aktivitasnya.

"Setelah itu saya dibawa ke bak air. Setelah sempat disuruh menyelam, saya ditanya lagi soal sikap saya. Setelah selesai, saya dibawa ke sebuah ruangan dengan enam sel. Di situ sudah ada Yani Afri dan Sony, keduanya anak DPD PDI Jakut yang ditangkap Kodim Jakarta Utara soal peledakan bom di Kelapa Gading," demikian kesaksian Desmond saat itu.

Setelah sehari Desmond ditahan, Pius Lustrilanang masuk dan disusul Haryanto Taslam.

Desmondmengaku mendapat tawaran dari para penculiknya. Ia diminta mengaku bersembunyi di Garut.

Desmond mengajukan skenario lainnya yaitu pergi ke Irian Jaya untuk melakukan penelitian.

Akhirnya, ia diketahui kembali ke rumah orangtuanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 3 April 1998.

Kesaksian soal penculikan yang dialaminya ini untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi.

Menurut dia, dirinya dan Pius diculik oleh orang yang punya organisasi rapi.

Pengakuan Anggota TNI & Panwaslu yang Dikeroyok Massa Saat Lihat Kampanye, Diselamatkan Sang Istri

Jawaban Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Jadi Capres, Nama Prabowo Subianto Malah Tak Dipilihnya

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa usai bertemu Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Kamis (19/4/2018) (surabaya.tribunnews.com/fatkhul alami)

Selama diculik, Desmond mendapatkan dua buah selimut, celana pendek berwarna biru dan jingga, serta tas berwarna hijau muda.

"Setiap orang yang ditahan diberi celana pendek, ada berwarna biru dan jingga. Selain itu saya juga diberi tas berwarna hijau muda," kata Desmond.

Terkait siapa penculiknya, Desmond mengaku tak dapat mengidentifikasi karena penglihatannya yang terbatas.

Pada 23 April 1998, Desmond sempat menuturkan, saat diculik ia didatangi 4-5 orang yang mengenakan kacamata hitam.

Peristiwa itu terjadi di depan Kantor GMKI Jakarta.

"Di dalam kendaraan mereka langsung menutup mataku dengan kain hitam sehingga sulit mengenali, baik si penjemput, nomor polisi mobil, ke arah jalan mana dan ke tempat mana yang akan dituju," kata Desmond.

Ia tak bisa memastikan lokasi penculikannya selama dua bulan.

Demikian pula soal di mana ia ditempatkan, apakah di sebuah rumah, kantor, atau bangunan lainnya.

"Pokoknya sebuah bangunan besar permanen, namun sepi," kata dia.

Pada malam hari seusai makan malam, Desmond menjalani pemeriksaan secara bergantian.

Saat pemeriksaan, matanya ditutup kain hitam.

Menurut Desmond, pemeriksaan hanya dilakukan pada malam hari hingga dia dibebaskan pada 3 April 1998.

Saat dibebaskan, Desmond dibawa dengan menggunakan mobil. Salah seorang yang membawanya memberikan tiket pesawat Garuda menuju Banjarmasin dengan nama yang tertera pada tiket bukan namanya.

Ia diturunkan sekitar 100 meter sebelum Terminal F Bandara Soekarno Hatta.

Sesampainya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Desmond langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Banjarmasin.

AKHIRNYA Iwan Fals Kini Terbuka Soal Pilihan di Pilpres 2019: Jatuh Cinta Padanya Setiap Saat

Baku Hantam saat Istri Gerebek Perselingkuhan Suami di Hotel, Videonya Viral Ditonton Jutaan Orang

Perjuangan Mantan Preman Jadi Prajurit Kopassus, Sempat Ditolak Karena Berpenampilan Sangar

USAI VIRAL VIDEO Pengemis Bawa Mobil Toyota Vios di Lhokseumawe, Kini Terungkap Tempat Tinggalnya

Luput dari Sorotan, Sule Tak Hapus 1 Potret Mantan Istrinya Lina di Medsos hingga Kini, Masih Cinta?

Berita Terkini